Sabtu, 21 November 2020

Cerita si kembar

 


Hampir 10 bulan sudah kalian belajar dirumah banyak hal yang kalian pelajari dirumah. 


Terimakasih atas kemandirian yang makin bertambah


Terimakasih atas tanggungjawab yang makin bertumbuh


Terimakasih atas kerelaan dan keikhlasan menjaga adik-adikmu


Terimakasih atas kemampuanmu menjaga adik-adikmu, hingga mereka memgerti untuk  tidak keluar  pagar


Terimakasih atas waktu main yang berkurang karena harus membuatkan susu atau sekedar menggorengkan telur adik-adikmu


Terimakasih atas kemampuan mengganti popok dan baju adikmu


Terimakasih atas kemampuan memandikan adik-adikmu


Terimakasih atas kemampuan menidurkan adik-adikmu


Terimakasih atas kemampuan memilihkan tayangan video yang baik untuk adik-adikmu


Terimakasih atas ikhtiar menjaga sholat dan ngajimu


Terimakasih

Terimakasih

Terimakasih


Anak-anak ku sayang, pandemi membuatmu makin mandiri. 


Semoga segera berakhir dan kalian bisa bermain dengan teman-teman di sekolah, dan meneruskan cita -cita dan mimpimu.


Dari abi bunda (♥ω♥*)

Jumat, 20 November 2020

Fokuslah


Fokuskan diri pada solusi

Bukan pada masalah itu dan ini

Bukan pada hal-hal  yang mempengaruhi hati

Tapi pada solusi yang kita cari


Fokuskan diri pada tujuan

Bukan pada masalah cukup yang datang

Bukan pula pada hal-hal yang ikut meramaikan

Namun kembali lah meluruskan pandangan


Fokuskan diri pada yang kita inginkan

Bukan pada hal-hal kecil yang cukup ringan

Bukan pula pada hal-hal besar yang mengendurkan

Tapi ubah mindset dan hati pada hal-hal yang jadi impian

Hingga kelak Allah akan mudahkan

Resep setup Pisang


 Untuk keluarga penggemar realfood maka setup pisang bisa menjadi salah satu menu pilihan Yang sangat lezat, pengganti makanan-makanan olahan kurang sehat lainnya. Pernah membuat setup pisang? Mudah bukan? Bahan-bahannya pun mudah kita dapatkan dari pasar tradisional disekitar kita. 

Bahan-bahannya adalah:
1. Pisang kepok satu sisir
2. Air secukupnya
3. Madu secukupnya
4.  1 Kayu manis ukuran jari
5. 3 Cengkeh

Cara membuat nya:
1. Iris -iris pisang kepok menjadi bagian yang lebih kecil. 
2. Panas kan air kemudian masukkan pisang yang sudah diiris. 
3. Masukkan kayu manis dan cengkeh
4. Tunggu sampai mendidih
5. Matikan api dan tunggu agak hangat masukkan madu sesuai selera.
6. Setup pisang siap dinikmati

Insya Allah resep realfood tanpa gula garam atau bahan sintetis lainnnya ini menyehatkan tubuh kita. 
Silakan mencoba. 

#realfood
#belajarrealfood

Multitasking seorang ibu dimusim daring


 Sobat sekalian bagaimana kabarnya? Oh ya gimana kabar pembelajaran via daring di rumah? Alhamdulillah semoga senantiasa diberi kemudahan oleh Allah SWT berikhtiar menuntut ilmu di tengah kondisi pandemi, dengan segala keterbatasan. 

Meskipun beberapa kota sudah diperbolehkan belajar dengan tatap muka oleh satgas covid masing-masing kabupaten kota karena masuk zona kuning. Tapi tentu saja masih terbatas siswa SMA/SMK dan yang baru akan di mulai adalah SMP dan SD. Untuk TK tentu saja belum.

Pembelajaran di rumah menuntut para orangtua untuk meningkatkan kemampuan menguasai akademis anak-anak mereka. Meskipun mereka tidak ada latarbelakang pendidikan seorang guru. Bagaimana tidak, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu belajar mereka bersama orangtua. 

Meskipun guru-guru mereka juga tetap melakukan KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) tapi dengan sistem daring terkadang ada kendala untuk siswa belum bisa dengan leluasa bertanya atas kesulitan mereka pada bapak ibu gurunya.

Otomatis yang terdekat dari mereka adalah orangtua. Oleh karenanya orangtua harus benar-benar berikhtiar untuk bisa mendampingi ananda dengan segala keterbatasan dan kemampuan pula. Bagaimana jika anak-anak mereka dirumah berbeda jenjang. Nah ini yang menuntut peran lebih berat bagi orang tua. 


Peran itu adalah kapan menjadi guru SD kapan pula menjadi guru TK serta jenjang lainnya. Dan ini tentunya sangat dituntut kemampuan multitaskingnya seorang ibu. Yang dirasa tentu lebih berat karena orangtua disamping kewajiban-kewajiban nya yang lain tetap harus bisa mendampingi anak-anak mereka semua. Dan terlebih biasanya adalah seorang ibu yang mempunyai peran utama mendidik anak-anak ini. 

Teringat sebuah nasehat yang mendalam, 

"Ibu adalah madrasah pertama anak-anak mereka"

Saat ini adalah saat yang paling utama bagi seorang ibu untuk menerapkan nasehat tersebut. Ibu mendidiknya dan ayah adalah kepala sekolah nya. 


Kamis, 19 November 2020

Brownies realfood

 


Sebelum paham tentang makanan realfood. Saya dan keluarga hanya paham kalau kue brownies favorite kami terbuat dari tepung, sedang bahan lainnya pasti ada mentega dan minyaknya. 

Masya Allah kalau makan kadang kami suka lupa kalau bahan yang dipakai adalah bahan-bahan yang sudah di olah beberapa kali. Alhasil nilai gizi nya pun rendah, bisa jadi malah membuat kita sakit. 

Sebelum mengikuti kelas online realfood, sempat ada kekawatiran kalau -kalau kami tidak bisa menikmati kembali kue kesayangan keluarga kami ini. Ternyata saya salah, masya Allah ternyata tidak seperti yang saya bayangkan. Kami diajarkan bagaimana membuat resep kue yang super enak dan tetap berbahan yang sehat. 

Seperti contoh kue brownies ini. Sudah enak sehat insya Allah. Baik lah biar saya tidak menikmati sendiri saya bagi resep mudah dan sederhana ini. 

Resep brownies realfood:

1 sisir pisang kepok

5 telur

15 kurma

5 sendok coklat bubuk murni

5 sendok VCO


Cara membuat nya:

1. Kocok telur dengan mixer atau kocok dengan garpu. 

2. Pisang, kurma dilumatkan dan campur dengan telur yang sudah di kocok. 

3. Tambahkan coklat yang sudah diaduk dengan air hangat.

4. Tambahkan VCO

5. Masukkan di loyang, yang sudah diolesi VCO. 

Kukus kurang lebih 30 menit dan siap di sajikan. 


Gampang kan! 

Yuk coba sobat sekalian



Senin, 16 November 2020

Berbenah- Berbahagia

 



Syukur Alhamdulillah Allah pertemukan saya dengan beberapa kelas online yang sangat bermanfaat untuk Saya dan keluarga. Ini salah satu hikmah dibalik pandemi. 


Salah satu kelas online yang sungguh besar dampaknya dalam kehidupan kami adalah kelas berbenah. Kali pertama saya ikut Kelas Berbenah Sadis batch 7 (KBSE7) yang nabok banget terkait meminimalisir kepemilikan barang dan berbenah fisik rumah, lanjut ke tingkat Intermediate (KBSI3) yang diajarin bagaimana membenahi pola management waktu dan keuangan kita. Sampe sekarang masih rajin nih nyatat pengeluaran dan pemasukan. 


Karena sadisnya malah jadi ketagihan para peserta. Sadis disini maksudnya adalah sangat disiplin ya man teman. Karena 3 Kali mendapat nilai 0 saja karena tidak absen atau telat dan bahkan apalagi tidak mengerjakan tugas maka akan tereliminasi.


Dan kini saya dan teman-teman sedang menikmati menimba ilmu di level advanced yaitu KBSA (Kelas Berbenah Sadis Advanced) #batch1. Belajar tentang apa sih? Kami sedang diajari banyak tentang manajemen hati dan pikiran. 


Saya dan teman-teman terus berjuang agar sampai wisuda kelulusan karena akan mendapat ilmu yang holistik jika sampai lulus. Meski tugasnya banyak banget, tapi karena sudah di mindset positif maka kami pun berusaha tetap mengerjakan. 


Sebelum ikut KBSA1 ini bagaimana? Ya Allah malubange😎..banyak banget kesalahan-kesalahan yang saya lakukan terutama pada para bocah dirumah. Jadi suara dengan nada naik turun tak karuan,masih kerap datang menghampiri mereka. 

Sekarang alhamdulillah setelah mindset dibenerin, hati ditenangin sedang berjuang cukup 1 oktaf saja.


Hal yang paling saya suka di Kelas online kece ini adalah praktiknya. Meskipun online tapi kami diminta detail melaporkan setiap hari. Jadi alhamdulillah seperti KBS sebelum nya it's work banget. 

Apalagi sekarang ini kata-kata positive yang sering munculnya. Aha makanya Berbenah mendatangkan kebahagiaan. 😄


Sedangkan hal yang kurang disukai adalah jam pengumpulan tugas di waktu premier para emak ngantor di dapur. Yaitu jam 03:00-06:00, sehari tugas rutin 6 belum tugas tambahan. Alhamdulillah nya Allah ingat kan selalu sehingga saya ga pernah telat ngumpulin. 


Saran buat teh Rika Subana sebagai mentor suara nya yang kayak kapas yang merdu banget itu, di tambah volume nya terutama pas materi pagi. Dan lebih baik lagi kalau bentuk video. 


`Ala kulli hal saya sampaikan Terimakasih

Terimamasih

Terimakasih

banyak buat sang mentor Rika Subana dan para asmen keren teh Nunny Supriyani, mbak Resi Hira Ratu Regina dan mb Aprillia Indah P atas kesabarannya menerima tugas-tugas kami. 


Yuk man teman kita lulus bareng ya. Untuk teman-teman yang penasaran dengan KBS silakan kunjungi fanspage nya : Kelas Berbenah Sadis


#KelasBerbenahSadis

#KelasBerbenahSadisAdvanced

#KBSA1

Membaca Quran


Urusan dunia begitu membutakan mata
Kadang bahkan menghitamkan jiwa
Terlena oleh buaian syetan durjana
Merasuk kedalam menghatam Iman dan takwa

Bercengkerama dengan Quran pun jarang
Tersibukkan oleh dunia yang begitu menantang
Berakibat pada hati yang jauh dari rasa tenang
Akhirnya keimananpun kering kerontang

Wahai jiwa mari memaksa diri ini
Bersemangat untuk membaca kalam ilahi
Karenanya Ia kan memberkahi
Menyelamatkan dunia juga akhirat nanti


Memotong kuku pun ada adabnya


 Islam agama yang syamilan mutakamilan. Mengajarkan kepada umatnya secara menyeluruh. Namun tidak semua umatnya melakukan dengan sempurna. Hingga sampai apapun diajarkan dalam islam.

Termasuk dalam hal sederhana memotong kuku. Ternyata Islampun mengajarkan demikian. Perkara sederhana atau perkara kecil menurut kita. Tapi bagi Allah tidak ada yang kecil, semua hal yang dilakukan hambanya bisa bernilai ibadah dan berujung berkah. 

Seperti memotong kuku ini, bagi sebagian orang Islam sendiri ketika mau memotong kuku ya tinggal motong aja. Tidak ada yang perlu dipikirkan. Tapi ternyata tidak, memotong kuku pun ada aturannya. Dan aturan ini bagian dari sunnah yang pernah dicontohkan oleh rasululloh. 

Jika kita mengaku ummat rasululloh maka sudah selayaknya hal yang dicontohkan Rasululloh harusnya dikuti oleh umatnya, kita. Rasululloh sebagai teladan ummat Islam mencontohkan banyak hal. Tak hanya pahala yang kita dapatkan tapi keberkahan hidup insya Allah kan kita dapatkan. Insya Allah berujung pada syafaatnya diyaumil akhir kelak. Mari kita ikuti sunnah nya. 

Mindset



Jangan biarkan pikiranmu

Melalang buana kemana Ia Mau

Jika bertemu dengan sesuatu yang tak menentu

Ia kan gampang tergoda dan sembilu


Fokuskan ia pada tujuanmu

Fokuskan pada yang kau Mau

Mindsetmu pada tujuan kan me mudahkanmu

Menggapai cita dan impianmu


Mindsetmu adalah tanggung jawabmu

Kemana Ia pergi maka fokuskan pada tujuanmu

Kemana Ia berlari maka tariklah Ia dijalur cita-citamu

Agar Kau mudah menggapai asa yang Kau rindu

Minggu, 15 November 2020

Ngefood prep yuk! Part 2


 Bagaimana cara ngefoodprep yang baik? Sebenarnya ada banyak pen dapat. Tapi berdasar pengalaman saya maka ada beberapa alat yang harus disiapkan. 


Diantara alat tersebut adalah pisau, telenan, wadah-wadah, lap bersih, kertas atau tisu serta saringan. Nah maka dari itu wajib kita disiapkan sebelum kita foodprep. Intinya foodprep kalau bagi saya adalah bahan-bahan makanan tersebut tidak cepat busuk dan siap untuk dimanfaatkan. 

Berikut adalah beberapa bahan yang saya ambil contoh buat foodprep. Dan ini kerap saya lakukan sepekan sekali. Namun untuk jenis ikan, karena ingin mendapat kan rasa yang enak maka sepekan bisa 2 kali melakukan foodprep. 

1. Ikan, daging sapi, daging ayam.

food prep

Setiap kali saya membeli ikan dipasar, maka saya harus membersihkan sisik dan kotorannya setiap pulang kerumah. 

Setelah bersih biasanya saya masukkan diwadah tertutup dan saya beri irisan jeruk nipis diatasnya. Agar tidak bau kemana-mana karena amisnya. Setelah itu saya suka meletakkannya di chiller. Jika mau memasak ikan maka saya tinggal mencucinya kembali dan memberi bumbu.

Untuk daging ayam pun demikian setelah dipotong, cuci bersih bisa langsung di masukkan kewadah tertutup dan diberi irisan jeruk, atau di ukep dulu dan masukkan wadah tertutup. Saya biasa meletakkannya di chiller. 

Sedangkan untuk daging sapi perlakuannya agak berbeda. Saya biasa potong-potong sesuai kebutuhan, kemudahan meletakkannya diwadah atau di bungkus plastik sesuai kebutuhan dan meletakkannya di freezer. 

2. Jenis sayur-sayuran

Untuk sayur-sayuran ini, saya biasa memotongnya terlebih dahulu kemusian meletakkannya di wadah tertutup dengan syarat wadah tersebut harus dialasi kertas atau tisu. Hal ini untuk menghindari bahan makanan agar tidak cepat busuk. Untuk masalah di cuci atau tidak boleh dilakukan asal sebelum dimasukkan harus dalam keaadan kering dari air, makanya harus sedia lap bersih. Mengapa harus dialasi kertas atau tissu? Jika ada air menguap dari sayuran tersebut mudah diserap kertas atau tisu tersebut dan tidak mudah busuk. 

3. Jenis bumbu

Tidak semua bumbu saya masukkan ke dalam kulkas. Bawang merah dan bawang putih biasa saya letakkan diwadah terbuka agar tidak cepet busuk. Dan tidak didalam kulkas. Untuk yang di masukkan didalam kulkas adalah jenis seperti cabai, daun jeruk, serei dll. Untuk cabai  terlebih dahulu memotong tangkainya dulu, separuh saja. 

4. Ubi-ubian

Jenis ubi-ubian tidak perlu di masukkan ke dalam kulkas. Secara kesehatanpun tidak dianjurkan. Dan malah lebih awet dan tidak cepat busuk ketika di letakkan dikeranjang luar kulkas. 

5. Tahu-tempe

Saya biasa meletakkan tahu dalam sebuah wadah, dengan terlebih dahulu dicuci bersih atau dididihkan terlebih dahulu. Jika tanpa di didihkan maka cukup dibersihkan, diberi air dan garam dalam wadah yang sudah kita siapkan. 

Untuk tempe di masukkan dalam wadah yang tertutup dengan tidak membuang bungkusnya terlebih dahulu. 

Jumat, 13 November 2020

Ngefood prep yuk!


 Sobat sekalian gimana kabarnya? Semoga senantiasa diberikan kesehatan serta kemudahan menghadapi hidup yang tidak mudah untuk situasi saat ini.

Oh ya sudah sering ngefoodprep kah sobat? Bagaimana rasanya?pertamakali mempraktekkan rasanya amazing sekali. Masak lebih tertata, terjadwal, rapi, tidak bau dan tentunya lebih hemat. 

Mengapa lebih terjadwal? Karena  pasti kita akan belanja yang sesuai dengan jadwal yang akan kita masak. Jadi tentunya menu masakan dan yang kita belanja pastilah klop ya. Tentunya kita juga akan mendahulukan sayur atau buah yang gampang busuk, kering.  Karena terjadwal akan mempermudah kita untuk menentukan bumbunya pula. 

Lebih rapi dan tidak bau. Dulu sebelum kenal dengan ilmu food preparation, kalau meletakkan/naruh makanan, sayuran dan buah, tidak semua saya bungkus atau memasukkan diwadah. Padahal kita tahu di kulkas itu jutaan bakteri betebaran. Sudah gampang busuk dan mengandung bakteri jahat pula. Duh ya Rabb. Alhamdulilah setelah kenal dengan foodprep ini saya masukkan semua makanan didalam wadah-wadah yang tertutup.

Yang berikutnya adalah lebih hemat. Kenapa kok lebih hemat ya? Jelas karena dengan ngefoodprep bahan makanan ini lebih awet, kesegarannya masih terjaga. Dulu sebelum ngefoodprep bahan bahan ini meski di masukkan di kulkas cepat sekali busuk dan kering. Al hasil banyak yang tidak terpakai dan dibuang. Duh ya Allah ampuni kami. Rejeki dicari dengan ikhtiar sungguh-sungguh sudah Allah kasih tidak dijaga dengan baik. 

Terus bagaimana caranya ngefoodprep yang baik? Atau berdasar pengalaman saya.
Next tulisan ya

Rabu, 11 November 2020

Belajar makan realfood part 2

    
         Doc. Pisang dipanggang ditaburi coklat murni

 Sebenarnya apa sih yang dipermasalahkan pada makanan kita sehari - hari ini? Pertanyaan saya waktu sebelum memahami apa itu real food. Jadi real food ini adalah jenis makanan murni yang tanpa olahan atau sedikit olahan. Real food ini adalah makanan yang Allah tumbuhkan dari tanah dan disinari nya oleh matahari yang bisa langsung di makan tanpa proses panjang.  Lah bisanya dimasak apa? Dikukus, panggang, bakar atau langsung di makan. 

Apa saja real food ini? 

Sayuran

Buah  - buahan

Ubi - ubian

Kacang - kacangan

Nah, real food ini meninggalkan beberapa produk atau hal yang sudah sangat familiar dengan kita seperti gula, minyak goreng, garam, nasi, tepung tepungan.

Nah bagaimana nilai gizi nya jika kita tidak makan nasi?. Padahal pula nasi ini kan makanan pokok orang Indonesia, kalau tidak makan nasi rasanya belum makan. Iyes ini adalah pertanyaan saya waktu saya baru tahu metode makan ala real food ini. 

Ternyata karbohidrat di ubi-ubian atau jagung lebih baik daripada di nasi putih. Nasi putih memiliki kandungan gula lebih tinggi pula. Apalagi di tambah dengan sekarang ini beras yang kita beli banyak yang tidak alami, sudah ada blechingnya. Nah ngeri juga kan? 

Tapi kembali lagi sama diri kita. Kalau kita ingin sehat, mari kita beri yang terbaik untuk tubuh kita, yang dibutukan oleh dia, yang diharapkan oleh dia dan yang diinginkannya. Jangan yang diinginkan oleh nafsu dan mulut kita saja. 

Mari ajak bicara tubuh kita, ucapkan terimakasih padanya karena telah membersamai kita selama ini. Dan tidak pernah rewel. Mari kita jaga Ia, sebagai ciptaan Allah yang dititipkan pada kita. Kelak ketika Allah me minta pertanggungjawaban, kita siap menjawabnya dengan hujjah yang nyata, karena kita sudah berusaha menjaganya dengan makanan terbaik, perlakuan terbaik. 

Mohon doanya saya dan keluarga istiqomah. 

Belajar makan real food

 


Mari lihat isi piring kita sobat.  Sudahkah kita merasa bahwa yang masuk kedalam tubuh kita adalah makanan yang dibutuhkan bukan yang diinginkan? 

Sayapun baru belajar makan real food. Semakin menyadari bahwa selama ini saya banyak makan makanan yang diinginkan oleh mulut, nafsu bukan yang diharapkan oleh tubuh saya. Bayangkan sobat, andai tubuh langsung protes dan bereaksi maka kita akan ingat. Namun nyatanya tidak demikian, tubuh kadang beraksinya bulanan bahkan tahunan.

Masya Allah, bukan kah ini dzalim pada tubuh kita sendiri? Begitu pikir saya waktu itu. Alhamdulilah Allah memberi tahu saya lewat sebuah kelas belajar makan real food. Berasa tertampar, selama ini saya tidak memperhatikan yang tubuh ingin kan. Yaitu makanan sehat bergizi tinggi. Saya lebih banyak memberi mereka makanan dengan bahan yang sudah di olah berkali-kali, atau bertingkat sehingga nilai gizi sudah berkurang atau habis. Kalau dokter zaidul mengatakan banyak memberi makanan "sampah". Cita-cita sehat, tapi racun yang diberi. 

Sebenarnya saya sudah mencoba menerapkan pola makan real food ini setahun yang lalu. Tapi tidak bertahan lama, dan kembali ke pola makan sebelumnya. Meskipun sedikit lebih baik dari sebelum nya. Tapi berangsur-angsur sering " Memaklumi"  atau berdamai dengan makanan, apalagi kalau melihat makanan anak-anak yang ga habis. Langsung saja dicemil. 

Tapi kini alhamdulilah mulai sadar, dan memang memulai kembali jauh lebih sulit. Insya Allah dengan kelas ini, punya teman-teman yang frekuensi nya sama maka lebih semangat dan lebih bisa istiqomah. Berharap pasca kelas ini pun saya masih istiqomah. 

Bagaimana dampaknya terhadap keluarga? Masya Allah, suami pun yang saya ajak berbarengan makan real food ini juga bersemangat, meski godaan beliau lebih banyak karena dikantor nya ada catering dengan menu yang aduhai.

Lantas anak-anak kami juga bagaimana? Mereka merasa amazing, ketika mencoba jus kombinasi buah dan sayur. Sebelum minum mesti tanya dulu bagaimana rasanya. Alhamdulilah, karena rasa sayur nya tidak terasa maka mereka pun hampir tiap kami ngejus selalu ikut meminumnya. Begitu juga kudapan yang biasa saya buat, sekarang sudah benar-benar real food. Dan yang penting anak-anak suka, meskipun mereka belum bisa total meninggalkan camilan snack yang lain. Doakan kami istiqomah ya. 

Senin, 09 November 2020

Merah strawberry


Merah merona bak strawberry

Menahan diri dari lelah hayati

Menukik semangat menjadi-jadi

Demi meraih segudang mimpi


Kamu lelah akupun jua

Karana kita hanyalah manusia biasa

Tapi jangan lupa Allah anugerahi kita serba bisa

Maka singkirkan segala lemah diri yuk gapai asa


Di ujung sana ku gantungkan semua harapan

Ku raih dengan segala kefokusan

Ku yakin Dia kan memberi kemudahan

Pada hamba yang tak kenal lelah dan terus berjuang


Minggu, 08 November 2020

Mendekatkan mimpi


 Tuntutlah ilmu sampai ke negeri china. Begitulah sebuah hadist disampaikan oleh rasulullah. Agar umat islam senantiasa bersemangat mencari ilmu sampai kemanapun, meskipun jauh dari tanah kelahiran. 

Begitulah kira-kira yang kami ingin bangun dari anak-anak kami. Meski masih 2 tahun lagi mereka bersekolah ke jenjang lebih atas lagi, tapi kami berusaha untuk mengenalkan mereka pada jalur mimpi mereka. Salah satunya adalah mengajak mereka ke sekolah dan pondok yang menjadi impian mereka.


Kami ajak mereka survey beberapa pondok yang semoga mereka bisa diterima disalah satu pondok ini. Kami merasa sebagai orangtua wajib untuk mendekatkan mimpi mereka. Seperti si kembar ini yang bermimpi sekolah di Turkey atau Mesir maka jalur cepat nya adalah mereka memilih pondok yang banyak alumni nya menimba ilmu disana. 

Alhamdulilah, ahad 8 November 2020 berkesempatan silaturahim ke pondok yang diinginkan mereka. Nur hidayah Solo, Baitul Quran Sragen, dan Gontor Putri mantingan Ngawi. Entah yang mana atau bahkan bukan disini, yang pasti kami berharap mereka sudah mengenal jalur mimpi ini, dan kami berusaha mendekatkannya.



Sabtu, 07 November 2020

Brownies sehat ala realfood


Sudah sepekan ini menjalankan pola  sehat dengan makan real food. Pertama mau ikut kelas ini saya sudah paham bahwa nanti bakalan bersabar tidak makan sembarangan. Tentu ini menjadi titik tolak saya dan suami melihat kembali isi piring makanan kami. 

Termasuk camilan atau snack, dengan sebuah tekad kami harus berusaha meninggalkan camilan kesukaan kami, seperti brownies yang menjadi makanan kesukaan saya.

Sedih awalnya, tapi ternyata dikelas ini luarbiasa tidak hanya menu makanan dan minuman sehat saja yang diajarkan, tapi juga camilannya. Saya yang suka sekali dengan brownies tidak lagi bersedih, karena sang mentor juga mengajarkan bagaimana membuat brownies sehat. 

Baru sepekan ikut kelas ini, saya sudah dua kali membuat nya. Selain rasanya yang tak kalah dengan brownies yang kita kenal, brownies realfood yang tanpa tepung ini sangat mudah didapat bahannya.

Bahan-bahan yang kita siap kan:

1.  1 sisir pisang kepok

2.  5 telor

3. 15 kurma

4. 5 coklat bubuk murni

6.  1 Ketela 

Cara membuatnya:

1.Kocok telur dengan garpu atau di mixer selama  10-15 menit

2.Lumatkan pisang, kurma, coklat dan ketela yang sudah direbus dengan blender dan 10 sendok air. Pakai food processor juga bisa. 

3.Masukkan pisang yang sudah lembut tadi ke adonan telur, aduk lagi.

4.Tambah 2 sendok VCO (Virgin coconut oil) 

5.Masukkan adonan ke loyang yang sudah di olesi VCO dan kukus. 

6. Setelah 20-30 menit brownies matang dan siap dinikmati. 

Saya baru juga paham, kalau membuat kue ternyata bisa juga tanpa memakai tepung. Alhamdulilah, program makan sehat ini sangat menyenangkan. Tidak membuat saya sedih karena masih bisa ngemil makanan kesukaan dengan bahan dan cara masak yang sedikit berbeda dari masak biasanya. 

Selamat mencoba, mohon doanya semoga kami istiqomah. 

Jumat, 06 November 2020

DAMPAK COVID TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

                                                                        photo by google

Dampak covid semakin luas disemua sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Dan dampak ini sangat serius melanda sektor yang vital ini. Meskipun demikian, sudah Berbagai upaya terus dilakukan agar covid tidak semakin menyebar luas. Olehkarenanya, Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim pada selasa, 24 maret 2020, mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona. Di dalam surat edaran ini tertulis bahwa proses belajar dilaksanakan dari rumah melalui pembelajaran daring (online).

Dan kini hampir sembilan bulan pembelajaran daring masih terus berlangsung, meskipun ada beberapa daerah yang sudah melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan persyaratan cukup ketat, karena harus mendapat izin dari satgas covid dll. Belum lagi SOP pembelajaran tatap muka yang tentu sangat berbeda dengan pembelajaran klasikal seperti biasanya.

Bagaimana kondisi pembelajaran daring yang terkesan “dipaksa” ini, sekarang? Apa saja kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh siswa dan guru ? berikut beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh guru dalam pembelajaran daring:

1.    Kemampuan digital

                                                                    photo by google

Era ini adalah era digital. Jauh hari sebelum covid melanda, guru diharapkan sudah mengaplikasikan IT dalam kegiatan belajar mengajar mereka. Namun tidak semua menyambut seruan ini dengan segera. Berbagai pertimbangan menjadi alasan para guru. Salah satunya adalah alasan ketidaksiapan dan kurangnya kemauan mereka belajar pada IT sendiri. Tentu hal ini cukup dimaklumi karena, sebagian guru di negara ini secara usia  sepertinya merasa kesulitan beradaptasi dengan pembelajaran menggunakan IT ini.

 

2.    Jaringan

                                                                    photo by google

   Jaringan menjadi kendala utama dalam kegiatan belajar mengajar ini. Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring yang mana jaringan internet menjadi kebutuhan paling essensial. Kendala jaringan ini menyebabkan kuranglancarnya proses belajar mengajar. Akibatnya pembelajaran tidak dapat dinikmati dengan optimal oleh siswa. Olehkarenanya kami para guru untuk daerah yang mengalami kesulitan jaringan internet, kami mengadakan pembelajaran secara luring.

3.    Sarana dan prasarana

                                                            photo by google

Sarana dan prasarana dalam hal ini adalah perangkat yang dipakai pembelajaran yaitu gawai, laptop ataupun internet. Setiap siswa dengan latar belakang keluarga yang berbeda tentunya, mereka para orangtuanya  memiliki kemampuan finansial yang berbeda dalam memberi fasilitas kepada anaknya. Apalagi kondisi sulit seperti sekarang ini, dimana covidpun juga melanda ke sektor ekonomi yang akhirnya para orangtua yang terdampakpun tidak bisa melengkapi fasilitas pembelajaran putra putrinya. Jika sarana dan prasarana ini kurang terpenuhi dengan baik maka proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring ini tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Guru melakukan aktivitas pembelajaran yang dilewatkan gawai, jika siswa tidak mempunyainya maka transfer ilmu itu tidak akan terjadi. 

4.    Biaya

            

                                                            photo by google

Selain sarana dan prasarana, biaya adalah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Ketika sarana dan prasarana sudah tercukupi namun orangtua tidak mampu membelikan kuota internet, atau memberikan fasilitas wifi maka tentu saja kegiatan belajar mengajar akan ada kendala. Namun demikian pemerintah sudah berusaha membantu dengan sedikit meringankan para siswa ini dengan bantuan kuota internet  khusus pembelajaran untuk beberapa bulan. Namun tetap saja kuota yang dibutuhkan perbulan kadang lebih besar daribantuan yang diberikan.

 

Selain kendala-kendala di atas, ada pula kendala-kendala yang menjadi faktor kekurangberhasilan pembelajaran daring. Guru dengan dukungan dinas pendidikan sudah sangat berupaya melakukan proses pembelajaran daring ini dengan maksimal. Termasuk kendala-kendala utama seperti kendala kuota, yang terus diupayakan dapat bantuan dari  pemerintah pusat. Namun tetap saja masih ada kendala-kendala non teknis yang menghambat proses kegiatan belajar mengajar.

Kendala non teknis yang terjadi selama proses belajar mengajar adalah, kekurangdisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar ini. Namun kami menyadari bahwa anak-anak ini belajar mandiri, meskipun kami berusaha memberi penjelasan sehingga lewat video, voice note namun terbentangnya jarak sehingga kami tidak bisa bertemu secara fisik dimungkinkan anak-anak tidak dapat menikmati proses KBM ini. Akibatnya mereka harus mandiri belajar, karena mereka belajar mandiri maka sebagian mereka mengalami kesulitan. Karena kesulitan maka merekapun kesulitan mengerjakan tugas untuk penilaiannya.

Kalau ditanya kepada bapak ibu guru, apakah mengajar secara klasikal lebih nyaman dibandingkan mengajar secara daring. Saya yakin mereka akan menjawab iya. Karena belajar secara daring, serasa ada barrier antara siswa dan guru sehingga tidak bisa secara fleksibel dalam menjelaskan pokok materi dalam pelajaran tersebut. Apakah rasa bosan pernah menyapa? Tentu saja pernah bahkan sering. Hal-hal teknis kadang yang menjadi alasan utama para guru mudah bosan bahkan stress. Seperti misalnya, sudah membuat video pembelajaran semalaman suntuk bahkan berhari-hari, ternyata siswa tidak menontonnya apalagi mengerjakan tugasnya. Sudah janjian dikelas virtual zoom, dikasih link hanya separuh saja yang bisa gabung, atau juga sudah mengirim tugas,  ada saja siswa yang tidak mengumpulkan tugas atau tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.

Tentu saja kami sudah berupaya maksimal planning- doing-evaluating untuk  pembelajaran daring ini ke siswa. Namun bagaimanapun kendala yang cukup banyak membuat jarak terbentang. Sehingga kekurangoptimalan pembelajaran masih saja ditemui. Salah satu solusi untuk kendala non teknis ini adalah dibutuhkan kerjasaa yang baik antara pemerintah – sekolah dan orangtua siswa untuk mensukseskan kegiatan pembelajaran.

Selain itu tentunya kita semua berharap pandemic ini segera berakhir sehingga pembelajaran kembali normal secara klasikal. Jika belum jua, maka kami berharap ada terobosan metode pembelajaran yang handal agar meminimalisir kendala-kendala yang ada. 

#ODOP

#One Day One Post

#ODOPChallenge 9

Kamis, 05 November 2020

Belajar dari sang jagoan

 




Al banna, iya itu nama yang kami beri kepada anak laki-laki kami. Begitu banyak hal yang bisa kami pelajari dari dia. Masya Alloh sungguh ini sebuah anugerah sekaligus amanah besar dari Alloh. Hal-hal yang kami pelajari dari banna adalah.

Tentang kelembutan

Meskipun laki-laki lembut sekali hatinya, sensor hatinya hampir sama dengan bundanya. Jangankan dimarahi kami berbicara keras sedikit saja dia langsung memberi warning, suatu ketika saya bicara sama kakaknya, dan juga pernah terjadi sama dia beberapa waktu lalu.

“abi marah ya?”

Dengan agak salah tingkah,entah bagaimana caranya saat itu kamipun langsung menurunkan suara dan menjelaskan bahwa kami tidak marah,

nggak mas, abi tidak marah kok?

Padahal ini baru mau marah. Meski itu tidak sedang berbicara kepada dia, maunya bicara pada kakaknya. Dia seringnya mengingatkan dan tak jarang wajah sendunya pun meleleh, agar kami tidak jadi marah.

Tentang tanggung jawabnya

Seringkali ayahnya berkata sejak dia sudah mulai memahami perannya sebagai anak laki-laki, kalau saya pergi terutama malam hari pinginnya ikut saja, karena dia tahu ayahnya tidak pakai baju kerja. Awal sebelum saya pahamkan, agak sedikit rempong karena tiap ayahnya mau pergi lagi sore atau malam dia nangis ingin ikut, bahkan tak jarang sayahnyapun mengajaknya padahal pulangnya hampir tengah malam. Tapi kalau pagi saat rutinitas kerja dia sudah paham dan nggak mau ikut, apalagi sekarang sudah bermain di play grup.

Hal yang paling menempel dalam pikirannya adalah, kalau ayahnya pergi kerja atau keluar kota,

mas banna jaga bunda ya, sama kakak dan adik bita. “ kalau sperti ini sekarang jadi anggukan bukan rengekan lagi seperti dulu.

Setelah itu justru pesannya ke ayahnya,  "hati –hati ya bi, jangan lupa kunci pintunya, pagarnya”,

Dan seperti biasa seringnya sang ayah kadang cuma saya tutup saja, pasti kalau ketemu lagi tengah malam dia bangun atau besok pagi dia menegur, "abi cuma tutup aja, abi ga maaf" begitu kata-katanya kalau bangun. (maksudnya mungkin atas kesalahan ayahnya yang tidak menutup dan mengunci pintu dengan baik).

Dan tak jarang pula tengah malam dia bangun dan “gupuh” alias tergesa, membangunkan saya, bunda nya bahkan juga ayahnya untuk mengecek kembali pintunya. apalagi kalau ayahnya dari keluar malam itu.

Bund, pintunya sudah dikunci sama abi tah? begitu pertanyaannya

Kalau ke ayahnya, bi pintunya sudah dikunci belum? Kalau ayahnya bilang belum, meski mengantuk, dia bakal merengek sampai ayahnya bangun " ayo kunci bi, nanti ada pencuri!"

Masya Alloh, ayahnya yang sering lupa atau lalai dan menggampangkan soal kunci mengunci pintu, justru ayahnya merasa diajari dari sang jagoan, anak laki-laki kami yang belum genap 4 tahun saat itu.

Tentang aktif bertanyanya

Diantara anak-anak kami, si ganteng in sangat aktif bertanya. Kemampuannya menggunakan bahasa yang cetho kata orang jawa, membuat bahasanya mudah dipahami sejak dia mulai biasa. kalau kakak adiknya kadang masih "pelat" kata orang jawa. kalau dia tidak sama sekali. kemampuan linguistiknya ini tidak hanya tentang cetho nya, namun juga perbendaharaan kata yang cukup banyak dan lebih dari  kakaknya diusia yang sama. serta yang paling kami ambil pelajaran dari dia adalah dia bersabar bertanya sampai mendapat jawaban, dan kalau sudah dapat jawababn dia gigih mengejar pertanyaan berikutnya, sampai kami sendiri yang tidak sabar menjawabnya. duh ya Allah. kalau neneknya yang ditanyai, sudah ampun-ampun menjawab, dilemparlah pertanyaan sama bunda atau ayahnya.

Kalau dipelajari mendalam lagi, sebenarnya masih banyak lagi teguran-teguran yang Alloh selipkan melalui anak-anak kami Tentunya kami yakin, teguran ini agar kami senantiasa lebih baik dalam mengarungi kehidupan kami sebagai orangtua. Ini adalah amanah besar kami, semoga Alloh memudahkan selalu urusan-urusan kami.

Rabu, 04 November 2020

Tentang hidup



Hidup ini indah dan singkat

Tiada guna kita gundah gulana

Memendam dendam dan penyakit hati lainnya

Karena Ia hanya menambah nestapa saja


Mari melihat bagaimana dengan hatimu

Apakah sudah terkotori oleh dunia yang semu

Yang kan berdampak pada jiwa dan ragamu

Mari membersihkan dan mendelete hal-hal yang mengkontaminasi pada dirimu


Memaafkan tak semudah yang Kau bayangkan

Tapi Ia kan menjadi samudra ketenangan

Daripada menyimpan dendam tak berkesudahan

Lebih baik berlapang dan saling bergandeng tangan


Selalu utamakan berpikir positif

Karena energi ini akan jadi lebih solutif

Dan persahabatan akan kembali aktif

Dan meninggalkan hal-hal yang memberi dampak negatif


Mojokerto, 4 November 2020


Selasa, 03 November 2020

Review kelas online: kelas sehat ala bunda wulan


Alhamdulilah, 3 hari sudah merasakan sensasinya berada dikelas para pejuang makan sehat. Bunda wulan mendefinisikan bahwa makan sehat adalah makan yang masih "real food" Tidak terlalu banyak pengolahan. Apalagi ketika pengolahan banyak diberi tambahan zat aditif, MSG atau atau zat lain nya.

Tentunya kita semua tahu jika pengolahannya saja kurang tepat, otomatis nilai gizinya juga ber kurang. Nah terus bagaimana cara memasak makanan agar masih mengandung nilai gizi tinggi. Maka beliau mengajarkan dengan dipanggang, dibakar atau di makan mentah.

Bagaimana soal rasa? Tenang tak seserem yang saya bayangkan di awal. Beliau sudah mempraktekkan sendiri dan soal rasa insya Allah tidak hambar. Apalagi dalam kelas makan sehat ini jelas dilarang keras penggunaan garam, gula yang biasa kita pakai pengganti MSG. Nah ternyata si gula garam pun tidak boleh. 

Nah terus pengganti gula garam penambah kelezatan makanan apa dong? Yup, beliau memberikan resep bumbu-bumbu masakan tersebut dengan perasan jeruk nipis/lemon. Masya Allah laziiiz teman-teman. 

Nah soal jadwal bagaimana? Yup jadwal di mulai jam 03.00 pagi sudah minum air Putih, shalat subuh minum air jeruk, di lanjut minum rempah. 
Jam 06.30, sarapan. Sarapan ini adalah perpaduan antara sayur dan buah. 

Apakah Ada camilan atau snack? Jangan kawatir ada, dan bunda sudah mencobanya jadi tidak kawatir lagi, buat yang suka nyemil. Nah cemilannya bagaimana? Tentu masih real food ya, kalaupun cake pun juga begitu. Dan yang paling mudah adalah kukusan singkong, ketela atau kurma dan juga almond. 

Jadwal nyemil ini adalah jam 09.00 pagi dan 15.00 sore hari. Terus siang nya bagaimana? Tenang masih boleh makan berat kok. Tapi nasi Putih nya diganti nasi jagung atau kentang. Malam hari bagaimana? Tetap ada makan malam dengan jus buah dan sayur yang dikombinasi. 

To be continued

Senin, 02 November 2020

RASA antara ke Dia dan dia

 


Ah……..Dia atau dia

Dia Maha segalanya

Sedang dia tak punya apa-apa

 

Ah…….Dia atau dia

Dia Maha Mengetahui

Sedang dia hanya sedikit sekali pengetahuannya

 

Ah…..Dia atau dia

Dia Maha Pemberi

Sedang dia hanya sesekali memberi

 

Ah…..Dia atau dia

Dia Maha penyayang

Sedang dia hanya sedikit sekali sayangnya

 

Ah……Dia atau dia

Dia Maha Pemaaf lagi pengampun

Sedang dia sedikit sekali maafnya

 

Ah……Dia atau dia

Dia yang mengantarkan ku ke SurgaNya

Karena keimanan dan ketakwaanku

Sedang dia kan mengajakku ke neraka

Karena cinta yang belum saatnya

 

Ah……Antara Dia dan dia

Maka rasa cinta ini  untuk Dia saja

Karena Dia yang akan mengarahkan

rasa cinta ini halal dulu untuk si dia

Minggu, 01 November 2020

Ya Rasululloh


 

Alangkah indahnya hidup ini

Andai dapat ku tatap wajahmu

Kan pasti mengalir air mataku

Kena pancaran ketenaganmu

Alangkah indahnya hidup ini

Andai dapat ku kecup tanganmu

Moga mengalir keberkahan dalam diriku

Untuk mengikut jejak langkahmu

Ya rasululloh ya habiballih

Tak pernah kutatap wajahmu

Ya rasululloih ya habiballoh

Kami rindu padamu

Allohumma sholli ala Muhammad, Ya ra robbi sholli alaihi wasallim

 

(Raihan)

 

Syahdu nian mendengar lantunan dari  grup nasyid Raihan Malaysia ini.  Liriknya menggugah jiwa – jiwa nan kerdil dan miskin pengamalan sunnah ini. semakin diselami perjalanan kisahmu ya nabiyulloh, maka semakin diri ini merasa jauh dari nilai- nilai akhlak yang kau contohkan.

Akhlakmu yang bagaikan Alquran berjalan begitu Sayyidina Aisyah menuturkan, maka tak bisa dipungkiri engkaupun  di percaya tak hanya para sahabatmu wku itu bahkan oleh para musuhmu pula. Bagaimana kami bisa meneladani segala perangai mu yang mulia, sedangkan  kami masih suka memilah dan memilih yang kami sukai. Nah bagaimana pula kami bisa ittiba` padamu ya rasul, sedangkan kami masih menutup sebagian hati kami sehingga tidak terbuka lebar utuk mengamalkan sunnahmu.

Kami merasa malu ya rasul, ingin di akui sebagai umatmu namun kami masih tak jua bertekad meneruskan perjuanganmu. Kami malu pula ya rasul , ingin mendapat syafaatmu, tapi kamipun jarang mengamal sholawat atasmu.

Wahai rasululloh  bila ingat kisah perjuanganmu menegakkan dien ini, maka kutahu betapa besar pengorbananmu. Torehan sejarahpun tak mampu menggambarkannya. Izizn kan kami mendapat syafaat mu kelak di yaumil akhir.