Kamis, 08 Oktober 2020

ONDE-ONDE, MAKANAN SERIBU WIJEN

 


 

Jika sobat sekalian ke Mojokerto maka tak lengkap jika tak mencicipi makanan khas kota peninggalan kerajaan Majapahit ini, yaitu Onde-onde. Jajanan tradisional asal Kabupaten Mojokerto ini telah melegenda puluhan tahun, pantas saja makanan ini menyandang julukan makanan legenda. Kenapa demikian? Karena banyaknya makanan kekinian ternyata tak mampu menggeser jajanan ini.

Makanan asal Mojokerto ini memiliki cita rasa khas yang tak bisa ditemukan dengan menikmati jajanan tradisional lain. Apalagi jajanan modern. Usianya yang sudah puluhan tahun sudah mendarah daging di kalangan warga Mojokerto. Namun tentu saja makanan ini tak hanya cocok untuk lidah warga Mojokerto, ia juga cocok untuk lidah semua orang. Oleh karenanya, untuk memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke kota Mojokerto, Warga Mojokertopun menyuguhkan oleh-oleh khas ini untuk bisa dibawa pulang atau sekedar buat oleh-oleh.

Apalagi Mojokerto yang merupakan salah satu jalur utama dari Surabaya menuju bagian selatan atau barat pulau Jawa. Maka jika melewati jalur non toll otomatis dengan sangat mudah menjumpai pusat oleh-oleh makanan khas Mojokerto termasuk onde-onde yaitu di bypass. Berbagai macam brand dengan pemilik yang berbeda telah berdiri menyambut anda disepanjang jalan masuk kota Mojokerto. Termasuk ARASA, BOE LIEM dll. Dua brand kenamaan ini sebenarnya tak hanya menyediakan oleh khas onde-onde namun yang paling utama adalah Onde-onde nya.

Sebenarnya selain 2 brand legendaris ini, banyak warga Mojokerto yang mampu membuat onde-onde yang tak kalah enak dengan brand tersebut. Baik yang mendaftarakan brand nya atapun tidak. sepaerti contohnya Onnie Mini Kress. yang terkenal dengan onde-onde versi mini nya. Ohya makanan khas Mojokerto ini selain bertipe makanan basah dengan tekstur lembut didalam dan terasa kenyal di luar. Ada pula yang bertipe kering, namanya “onde-onde ketawa”. Karena bentuknya yang unik seperti orang tertawa. Kalau dilihat perbedaanya lebih pada bahan untuk adonan luar serta isi sehingga menghasilkan tektur dalam dan luar antara kedua Onde-onde ini berbeda, satunya berisi kacang hijau sedangkan onde-onde ketawa tidak berisi. Dilihat dari persamaannya, hanya satu yaitu sama-sama bertabur wijen.



Kalau untuk dbawa dalam jangka lama, Onde-onde ketawa lebih tahan lama dibanding dengan onde-onde basah. Oleh karena nya perlakuannya pun berbeda. Rata-rata onde-onde basah tahan sehari saja, sedangkan Onde-onde pecah bisa tahan hitungan minggu bahkan bulan. Kalaupun Onde-onde basah ini dibentuk frozen, ini sangat bisa. Akan tetapi soal rasa tak sefantastis ketika fresh from the oven. Soal harga, masing-masing tipe mempunyai harga yang variatif. Baik yang onde-onde basah Ori, rasa-rasa maupun yang onde-onde ketawa. Kalau yang basah di hitung perbii atau perpacking, sedang onde-onde ketawa biasanya per gram/kilo.

So, jika sobat sekalian ke Mojokerto jangan lupa ya mencicipi makanan khas kami yaitu Onde-onde. Jadi teringat cerita ada wisatawan asing berkunjung ke obyek wisata di Mojokerto, pada heran dengan makanan khas Onde-onde ini. “berapa jumlah wijen dalam setiap onde-onde?” kata mereka. Jawaban guyonan nya” seribu wijen”. Padahal kalau kita tahu cara membuatnya tak dihitung. Itu kulit adonan hanya di gelundungin saja di atas wijen yang sudah dratakan di atas tampi.


#ODOP

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar