Jika sobat sekalian ke Mojokerto maka tak
lengkap jika tak mencicipi makanan khas kota peninggalan kerajaan Majapahit
ini, yaitu Onde-onde. Jajanan tradisional asal Kabupaten Mojokerto ini telah
melegenda puluhan tahun, pantas saja makanan ini menyandang julukan makanan legenda.
Kenapa demikian? Karena banyaknya makanan kekinian ternyata tak mampu menggeser
jajanan ini.
Makanan asal Mojokerto ini memiliki cita
rasa khas yang tak bisa ditemukan dengan menikmati jajanan tradisional lain.
Apalagi jajanan modern. Usianya yang sudah puluhan tahun sudah mendarah daging
di kalangan warga Mojokerto. Namun tentu saja makanan ini tak hanya cocok untuk
lidah warga Mojokerto, ia juga cocok untuk lidah semua orang. Oleh karenanya,
untuk memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke kota Mojokerto, Warga
Mojokertopun menyuguhkan oleh-oleh khas ini untuk bisa dibawa pulang atau sekedar
buat oleh-oleh.
Apalagi Mojokerto yang merupakan salah
satu jalur utama dari Surabaya menuju bagian selatan atau barat pulau Jawa.
Maka jika melewati jalur non toll otomatis dengan sangat mudah menjumpai pusat
oleh-oleh makanan khas Mojokerto termasuk onde-onde yaitu di bypass. Berbagai
macam brand dengan pemilik yang
berbeda telah berdiri menyambut anda disepanjang jalan masuk kota Mojokerto.
Termasuk ARASA, BOE LIEM dll. Dua brand kenamaan ini sebenarnya tak hanya
menyediakan oleh khas onde-onde namun yang paling utama adalah Onde-onde nya.
Sebenarnya selain 2 brand legendaris ini, banyak warga Mojokerto yang mampu membuat
onde-onde yang tak kalah enak dengan brand tersebut. Baik yang mendaftarakan
brand nya atapun tidak. sepaerti contohnya Onnie Mini Kress. yang terkenal dengan onde-onde versi mini nya. Ohya makanan khas Mojokerto ini selain bertipe makanan
basah dengan tekstur lembut didalam dan terasa kenyal di luar. Ada pula yang
bertipe kering, namanya “onde-onde ketawa”. Karena bentuknya yang unik seperti
orang tertawa. Kalau dilihat perbedaanya lebih pada bahan untuk adonan luar serta
isi sehingga menghasilkan tektur dalam dan luar antara kedua Onde-onde ini
berbeda, satunya berisi kacang hijau sedangkan onde-onde ketawa tidak berisi.
Dilihat dari persamaannya, hanya satu yaitu sama-sama bertabur wijen.
Kalau untuk dbawa dalam jangka lama,
Onde-onde ketawa lebih tahan lama dibanding dengan onde-onde basah. Oleh karena
nya perlakuannya pun berbeda. Rata-rata onde-onde basah tahan sehari saja,
sedangkan Onde-onde pecah bisa tahan hitungan minggu bahkan bulan. Kalaupun Onde-onde
basah ini dibentuk frozen, ini sangat bisa. Akan tetapi soal rasa tak
sefantastis ketika fresh from the oven.
Soal harga, masing-masing tipe mempunyai harga yang variatif. Baik yang onde-onde
basah Ori, rasa-rasa maupun yang onde-onde ketawa. Kalau yang basah di hitung
perbii atau perpacking, sedang onde-onde ketawa biasanya per gram/kilo.
So, jika
sobat sekalian ke Mojokerto jangan lupa ya mencicipi makanan khas kami yaitu
Onde-onde. Jadi teringat cerita ada wisatawan asing berkunjung ke obyek wisata di
Mojokerto, pada heran dengan makanan khas Onde-onde ini. “berapa jumlah wijen dalam setiap onde-onde?” kata mereka. Jawaban guyonan
nya” seribu wijen”. Padahal kalau kita tahu cara membuatnya tak dihitung. Itu kulit
adonan hanya di gelundungin saja di
atas wijen yang sudah dratakan di atas tampi.
#ODOP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar