Kamis, 01 Oktober 2020

`Mengurus` atau `Membangun` Anak ?

 

 



doc. Pribadi (si kembar berkebun)


Kata `membangun` atau `mengurus` anak baru saya dengar sejak mengikuti seminar parenting yang diadakan oleh sekolah si kembar. Melalui program sedamu (sedekah ilmu)  walimurid dan stake holder dapat menikmati ilmu setiap bulannya dari berbagai narasumber dengan latarbelakang bidang yang berbeda.

Bulan Agustus lalu adalah kali pertama sedamu (sedekah ilmu) Permata wakaf di lounching. Dan kali pertama ini tentang pengasuhan atau parenting. Tema yang dibahas adalah tentang antara “membangun” atau “mengurus” anak. Terminologi ‘mengurus’ atau `membangun` anak, ini bagi saya masih sangatlah asing. Nah,  Apa bedanya `membangun` dengan ‘mengurus’ anak?

‘Membangun’ anak benar-benar berbeda dengan ‘mengurus’ atau ‘Membangun’ anak prinsip dasarnya adalah orangtua bersama anaknya bersama-sama sebagai partner dalam berkegiatan.

Anak diberikan peran

Anak diberikan kesempatan

Anak diberikan kepercayaan

Tentang apa? Iya tentang kegiatan atau pekerjaan yang mampu ia kerjakan sendiri, orangtua hanya melihat dengan sedikit mendampingi atau tanpa mendampingi sama sekali, asal dipastikan juga keamanan si anak.

Sekilas rasanya terdengar sangat “tega” apalagi kalau dihadapkan dengan orang-orang yang tidak terlalu paham dengan ilmu pengasuhan model seperti ini. Padahal kalau menurut pakar pengasuhan bang Ading  Adlil Umarat atau pakar lainnya, kegiatan dilakukan ananda sendiri dalam rangka agar agar anak mereka punya pengalaman yang terekam di neuron otak dan ototnya bahwa ia adalah anak yang mandiri dan mampu  mengerjakan pekerjaannya sendiri.

Sedangkan `mengurus` sebaliknya yang berperan aktif adalah orang tua, kegiatan anak banyak didominasi bantuan orangtua, atau bahkan orang tua semua yang mengerjakan. Apakah orangtua beralasan melalukan ini? Tentu saja ada alasannya, pertama  alasannya kawatir anaknya kenapa-kenapa, hasilnya tidak rapi, tidak bersih, berarti ini kurang memberikan kepercayaan pada anak, kedua kalau anak yang mengerjakan nanti lama, berarti kurang memberikan kesempatan pada anak, dan alasan ketiga orangtua bisa sendiri tanpa bantuan anak berarti ini orangtua tidak berbagi peran.

Padahal kalau kita melihat dampak positifnya di era mendatang `membangun` anak mempunyai dampak positif yang pasti diinginkan oleh setiap orangtua ketimbang mengurus anak. Kalau mengurus anak, maka dampak bahagia sesaat saja kita rasakan, jika semua pekerjaan kita kerjakan sendiri tanpa melibatkan anak sebagai patner memang rumah lebih bersih, rapi, dapur tidak berantakan. Bagaimana tidak ketika mereka membuat kotor lantas kita langsung sigap merapikan membersihkan. Padahal memberi kesempatan pada mereka membersihkan bagian dari membangun tanggungjawab mereka dimasa depan.

Sering kita mendengar anak-anak perempuan dilarang kedapur karena jika mereka kedapur malah buat kotor dapur, membuat rusuh dapur, atau karena alasan  kegiatan masak jadi lama, maka kelak dikemudian hari larangan kita itu akan berdampak  pada anak-anak perempuan yang tidak bisa membedakan mana rempah kencur, jahe, lengkuas dan lain sebagainya. Intinya kalau mengurus anak, maka akan memberikan kebahagiaan semu yang sifatnya sementara bagi kita dan dampak dikemudian hari, anak akan sangat merepotkan kita karena mereka kurang secara kemandirian.

Sedangkan `membangun` anak, memang terlihat supertega, merepotkan kita. namun dampak panjangnya adalah sangat meringnakan kita, karena anak lebih mandiir dan bertanggungjawab. Dan apa yang kita berikan hari ini berupa pembagian peran, pemberian kepercayaan dan kesempatan adalah modal yang sangat berharga bagi hidupnya di masa yang akan datang mereka juga akan lebih survive  mampu menyelesaikan sendiri terlebih dahulu, tidak buru-buru secara manja minta bantuan,

Semoga setelah kita memahami perbedaan mengurus dan membangun anak ini kita bisa segera hijrah ke ‘membangun’ anak. Percayalah, itu jauh lebih baik. Dan memang kita haru sadar kembali menjadi orangtua membutuhkan banyak sekali ilmu, meskipun kami merasa terlambat mengetahui ilmu `membangun` dan `mengurus` anak ini,  namun daripada tidak sama sekali maka meski terlambat kami coba terapkan. Wallohua`alam.

 


                                                      doc.pribadi (sikembar sedang mencuci)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar