Kamis, 01 Oktober 2020

AGAR DARING TIDAK GARING!

                                                                Doc.Pribadi

Hai mak gimana kabar daring bocah? Masih eksis kan? Alhamdulillah. Semoga Allah sellau limpahkan kemudahan, kelancaran serta kewarasan kita dalam mendampingi ananda. Meskipun dalam perjalannnya tentu tidaklah mudah.

Pandemi ini memang memberi dampak yang sangat luas disetiap sektor kehidupan. Termasuk salah satunya dunia pendidikan. Pembelajaran klasikal atau di sekolah kini diganti menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ atau pembelajaran baik daring maupun luring dengan dilakukan di rumah masing-masih.

Tentu saja sebagai orangtua yang tak menguasai semua ilmu atau mata pelajaran, kadang membuat pembelajaran daring akan terasa garing  dan kadang buat muring–muring (uring-uriangan, alias marah-marah) sepanjang hari. Wah subahanalloh!. Yuk kita sharing ya tentang tips yang sudah kami coba terapkan ke anak-anak kami. Berikut beberapa tips agar daring tidak garing ala omah ijo basecamp (sebutan untuk rumah kami):

1.    Pahami gaya belajar anak. Karena jika kita memahami gaya belajarnya dengan baik maka kita akan mudah bagaimana cara mengarahkan anak dalam belajar. Sebaliknya jika salah memahami, maka bukannya tambah berhasil maka akan semakin membuat anak stress, berikut juga orangtuanya. Meskipun kembar, anak kami tak sama pula dalam soal gaya belajar. Yang satunya cukup puas dengan mengerjakan sekali langsung selesai. Sedangkan yang satunya meski kadang kurang teliti, tapi masih mau mengulangi lagi ketika sudah selesai dikoreksi.

2.    Pilih waktu yang tepat untuk anak belajar. Ini jika sekolah memberlakukan jam belajar yang tidak fixed time atau flexible dalam pengumpulan tugas. Seperti sekolah si kembar ini, karena tenggat waktu pengumpulan tugas jam 21.00 maka, waktu yang paling tepat untuk mereka kami damping belajarnya adalah sore hari saat kami pulang kantor. Sedang pagi hari, mereka melakukan aktivittas mengerjakan pekerjaan yang menjadi bagian tugas mereka di rumah, seperti beberes, menjemur baju, dsb, melihat pelajaran via googleclassroom dan link youtube dari guru mereka, kadang pula ber zoom  serta mengerjakan soal atau latihan sebisa mereka, video call guru mengaji dan bermain.

                                                                    doc. pribadi

3.    Orangtua juga wajib mencari ilmu. Mungkin kita sudah lupa apa itu FPB, KPK atau apa itu taksiran terendah, tertinggi namun, tidak lantas kita tidak bisa mencari ilmu bukan?. Insya Allah cukup mudah bagi kita belajar kembali ilmu ini dengan kemudahan yang tersedia di banyak media. Jadi dengan mencari tahu atau mencari ilmu ini sangat membantu kita agar tidak spaneng saat anak minta penjelasan. Ah, jadinya kamipun juga seperti guru SD bahkan guru TK juga.

4.    Berikan waktu mereka bermain. Nah meskipun pembelajaran dari rumah, tidak melulu mereka belajar terus. Apalagi ketika pandemi begini, area bermain hanya di rumah saja. Anak-anak wajib diberi waktu untuk bermain agar tidak bosan dan tumbuh kembangnya juga agar seimbang. Namun tetap diberi pengertian, kapan bermain dan kapan harus menyudahi waktu bermainnya. Jika sudah mampu membuat jadwal harian itu lebih baik. Agar mereka lebih disiplin. Termasuk si kembar ini, waktu bermainnya adalah pagi hari setelah mereka melihat video pembelajaran. Bermainnya pun hanya di rumah saja, bersama kembarannya dan juga adiknya.

                                                                    doc.pribadi

5.    Cukupi asupan gizi dan camilannya. Karena anak berkutat di rumah otomatis, kamar-dapur adalah jalur yang paling sering disambangi oleh mereka. Untuk meningkatkan imun jelas makan mereka harus bergizi, apalagi mereka masa pertumbuhan. Agar mereka tidak ada keinginana untuk jajan keluar, apalagi kita memang tidak memperbolehkan keluar, maka butuh camilan, karena kalau di rumah bawaannya pasti lapar. Kalau ada waktu maka buat camilan sehat bisa jadi pilihan yang lebih baik. Seperti sikembar ini duh, maemnya luarbiasa. Saat daring harus mengenakan baju sekolah, tiba-tiba dah nangkring itu rok di atas mata kaki.

                                                                        doc.pribadi                                                               

6.    Ajak mereka berkarya. Agar tidak bosan selain bermain, ajaklah mereka berkarya. Membuat mainana kah, atau sekedar memasak kesukaan mereka atau mencoba resep baru. Nah ini pasti seru banget. Bagi mereka ini bisa jadi pengalaman tak terlupakan.

7.   Ajak mereka keliling-keliling. Jika rasa bosan tak segera di usir maka ia akan menjadi masalah dalam proses belajar mengajar. Maka sebaiknya untuk menurinkan kadar spaneng mereka dan juga kita ajaklah mereka keliling-keliling. Bahasa kami muter-muter. Dengan bersepeda atau naik mobil tanpa turun dan bawa bekal sendiri. Wah ini kalau buat pasukan krucil “omah ijo basecamp” seru banget dah.


                                                            doc. pribadi

8.    Tetaplah berdoa dan berikhtiar semaksimal mungkin. Tentu semua tips di ats tidak dapat berjalan dengan baik manakala tanpa izin Allah. Oleh karenanya sebagai manusia ikhtiar maksimal wajib kita bentangkan seluas langit dan bumi disertai dengan doa dan tawakkal bukti kepasrahan kita, semoga Allah mampukan.

Demikian tips agar daring tidak garing ala kami, Omah ijo basecamp. Semoga bermanfaat untuk para emak yang sedang mendampingi daring ananda yang entah sampai kapan. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita kembali ke dunia nyata. Amiien. Wallohua`alam


#ODOP

#OnedayOnePost

#ODOPBatch8

#TantanganPekan4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar