Senin, 07 September 2020

Tetap di rumah atau ikutan Ambyar !

 

New normal menjadikan masyarakat dunia perlu banyak beradaptasi dengan dunia baru ini. Apakah mereka benar-benar berada atau menerapkan new normal dengan segala protokolernya, atau new normal ini menjadi symbolis saja karena masyarakat ingin kembali ke kehidupan sebelum pandemi.

Selama kurang lebih tiga bulan masyarakat kita luamyan anteng berada di rumah. Bagaimana dengan sekarang? Ketika pemerintah sudah menggaungkan era new normal? Ternyata banyak sekali masyarakat yang menyambut seruan ini gembiranya luarbiasa. Byuh mereka sepertinya sedang merasakan sebuah angin segar. Luapan rasa kebosanan akibat “dikurung 3 bulan” oleh masyarakat dirupakan macam-macam.

Ada yang mulai merancang liburan kemana, mengadakan acara kemana dan dimana. Destinasi wisata, yang awalnya di tutup pun kembali dibuka. Benar adanya ketika masa pandemi ini, pendapatan daerah atau swasta dari sektor wisata ini menurun drastis bahkan minus karena biaya perawatan tetap ada namun pemasukan tidak ada. Makanya ketika pemerintah menggaungkan era new normal, bahkan masih kasak kusuk saja mereka sudah siap memberi penawaran yang sangat menarik untuk calon konsumennya.

                                            Dok.Pribadi : Dlundung Mojokerto

Termasuk Hotel yang semula juga sepi kini sudah mulai memberikan tawaran cukup menarik dengan berbagai macam diskon, agar calon penggunanya semakin terpikat untuk menggunakan jasa hotel tersebut untuk mereka menginap, dengan tetap ada “embel-embel” dalam promosinya mengedapankan protokol kesehatan.

Bagaimana dengan pasar dan mall? Justru termasuk sektor yang pertama di buka oleh pemerintah adalah ini. Alasan pemerintah agar perekonomian Indonesia tidak drop,  dan perputaran roda perekonomian salah satunya adalah lewat jual beli di pasar atau pasar modern ini.

Apakah masih ada hal lain yang sudah normal di era new normal ini? Masih. Mulai dari jalanan yang kembali macet, kantor-kantor yang sudah tidak menerapkan work from home, sekolah yang sudah mulai kembali mengadakan pembelajaran tatap muka, rumah ibadah atau ibadah secara berkelompok yang sudah mulai normal kembali dll.

Nah, Ketika era new normal ini didengungkan pro kontra masyarakat tetaplah ada. Yang pro mereka mengatakan bahwa roda perekonomian ini bisa kembali berputra bila kehidupan kembali normal, asal masyarakat tetap menjaga kesehatan maka tetap aman. Nah yang kontra mengatakan, kenapa pemerintah lebih memikirkan perekonomian ketimbang kesehatan dan nyawa rakyatnya. Padahal semenjak new normal ini jumlah kasus rakyat yang terpapar makin banyak. Bahkan yang kontra menanyakan kecintaan pemerintah pada rakyatnya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan pemilik modal itu. Wallahu a`lam.

Yang pasti kita lakukan adaah mari kita pikir lebih dalam baik buruknya untuk kita pribadi, keluarga dan orang yang kita cintai. Misal kerja sudah tidak work from home, ya mari kita minimalisir kerumunan atau  tetap jaga jarak. Kalaupun yang lainnya, masih kita bisa tunda dan selesaikan dengan minim interaksi ya mari kita upayakan. Misal belanja dengan system online, kalau tetap ingin jalan-jalan untuk refresh agar tetap bahagia, karena bahagia atau sennag adalah imunitas, ya kalau bisa jalan-jalan yang tidak perlu turun, atau memastikan tempat wisata itu tidak banyak kerumunan dsb. Semoga bermanfaat.

18 komentar:

  1. Paling aman tetap kurangi aktivitas di luar. Liat aja kasus skrg, walaupun new normal grafiknya masih naik2 ke puncak gunung. Bahkan negara2 lain mulai ngebanned indonesia, duh sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih banget ya 59 negara. Malu juga nih 6 negara terburuk penanganan covid

      Hapus
  2. iya cari aman aja kak tetap di rumah karena takutnya kalo keluar korona makin menjadi

    BalasHapus
  3. Keluar rumah jika perlu dan mendesak saja, paling aman memang begini.

    BalasHapus
  4. tanggal 14 September aja PSBB Jakarta udah diberlakukan nih kak, sebenernya coba nurut dan bisa disiplin sama protokol kesehatan ya kita-kita semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiks.... Iya grafiknya makin naik ya. Semoga masyarakat nya benar-benar patuh nih sama PSBB yg akan diterapkan

      Hapus
  5. Dalam kamusku tidak ada new normal sjh kak. Adanya re normal kembali kepada kebiasaan kebersihan yang diajarkan orang dulu kak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu dampak positifnya lebih menjaga kebersihan sekarang 😊

      Hapus
  6. Saya sampai bingung, Kak. Grafik kasus Covid meningkat tajam, tetapi masyarakatnya selow aja. Tempat wisata mulai ramai lagi. Parahnya, pada mengabaikan protokol kesehatan. Semoga pandemi ini lekas berlalu ya

    BalasHapus
  7. Iya aku juga merasa kok masyarakat terlalu santuy ya dengan peningkatan covid. Agak kesel juga,berempatilah dengan para nakes yang berjuang 😓

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes kak, list kanan kiri kayak nya dah capek pakai masker ini

      Hapus
  8. sukak nih sama pendapatnya. mantap kak!

    BalasHapus
  9. Seambyar-ambyatnya di rumah, lebih berisiko kalo keluar. Senoga Allah melindungi kita semua dari virus ini

    BalasHapus