Dampak pandemi dalam dunia pendidikan di alami oleh orang tua siswa. Dan
tentu saja perubahan drastis ini tidak semua orang tua siap dan sanggup
menghadapinya. Banyak kejutan yang tak mereka siapkan kadang membuat parang
orangtua cukup terbebani atau berat menghadapi pembelajaran daring ini. Setiap
orang tua mempunyai kesulitan sendiri sendiri, mengingat mereka mungkin tidak
pernah membayangkan akan menjadi guru anak-anak disetiap mapel. Berikut beberapa
kesulitan yang orang tua hadapi selama daring.
1. Kesulitan mendampingi ananda belajar semua mapel,
ini tidak hanya dihadapi orang tua yang bekerja saja. Orang tua yang notabene
di rumah pun juga mengalami kesulitan mendampingi ananda. Karena mereka tidak
punya background spesialisasi guru mapel (mata pelajaran), apalagi semua mapel.
Bisa dibayangkan puyeng nya mereka,
dan yang tidak bisa menghandle diri bisa jadi stress kan melanda hari-hari orang tua.
2. Kesulitan mendampingi ananda belajar dari segi
digitalnya. Betapa tidak, setiap sekolah bahkan jika tdak
diseragamkan maka berbagai guru mapel akan membuat ruang belajar yang bereda,
ada google classroom, quizizz, quipper,
edmodo dll. Yang seragam saja kadang merasa kesulitan apalagi yang
berebeda. Cara melihat pembelajaran bagaimana, mengumpulkan tugas bagaimana
dll. Belum lagi jika anak belum mampu mengedit foto dan gambar maka orangtua
harus juga mendampingi mereka. Dan kadang pula harus posting di media sosial
seperti youtube misalnya.
3. Kesulitan mendampingi ananda belajar dalam hal waktu. Orangtua
yang tidak bekerja juga tidak seluruh waktunya ketika di rumah mampu
mendampingi ananda belajar. Karena tergadang urusan domestic rumah pun tak
kunjung selesai. Apalagi orangtua yang bekerja dikala anak-anak daring pagi,
mereka ditempat kerja. Jika anak harus mengumpulkan tugas atau ulangan sesuai
jadwal sekolah pagi. Jika mereka kesusahan mereka tidak bisa bertanya secara
langsung karena orangtua yang masih bekerja. Jika harus menunggu orangtua
pulang, biasanya orangtua pulang energinya sudah kurang maksimal mendampingi
belajar. Alhasil pendampingan belajarpun juga kurang maksimal, juga hasil
belajarnya.
4. Kesulitan mendampingi belajar karena kurang komunikasi
dengan guru, mungkin ada sebagian orangtua yang ada rasa sungkan
bertanya pada guru jika ada kesulitan mendampingi anak-anak mereka. Rasa sungkan
itu semakin menambah jarakk antara guru dan orangtua, jika guru tidak proaktif
menanyakan kepada siswa dan orangtua selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Diantara kesulitan-kesulitan di atas yang paling
memilukan dan menyedihkan adalah jika orangtua tidak mampu menyediakan
fasilitas memadai ke anak-anak mereka. Karena pembelajaran
daring artinya membutuhkan layanan internet yang memadai. Otomatis siswa butuh
paket internet atau wifi untuk mendukung proses pembelajaran mereka. Apalagi jika
pembelajaran ini menggunakan aplikasi yang menyedot banyak kuota, maka otomatis
satu bulan bisa berkali-kali beli paket data. Nah, bagi orangtua yang tidak
mampu maka ini menjadi kesulitan atau beban besar buat mereka. Karena orangtua
anak-anak ini latar belakang ekonominya
berbeda maka kemampuan membelinya juga berbeda.
Demikian
bebeberapa sudut pandang pembelajaran daring ini dari sudut pandang orang tua. Semoga
dari kesulitan-kesulitan yang ada jalan keluar membentang luas, agar ananda dan
orang tua juga para guru mampu memaksimalkan belajar dengan daring ini.
Meskipun
kita tahu bahwa orangtua khususnya ibu adalah madrasah pertama orangtua, namun
tak semua orang tua mempunyai kapasaitas mendidik ananda untuk semua bidang
pelajaran, apalagi jika jenjang sekolah ananda makin tinggi.
Baru-baru ini saya liat meme, yg isinya ada seorang ibu nulis surat untuk guru anaknya di sekolah. Karena dia udah pusing ngajarin anaknya di rumah...
BalasHapusSekarang bener-bener berasa perjuangan seorang guru, karena nggk smua orang punya bakat mengajar
iyes banget ini, ga semua ilmu di kuasai oleh orang tua, terutama jenjang yang lebih tinggi. hihi.....kadang saya juga merasa kesulitan
HapusBaru-baru ini saya liat meme, yg isinya ada seorang ibu nulis surat untuk guru anaknya di sekolah. Karena dia udah pusing ngajarin anaknya di rumah...
BalasHapusSekarang bener-bener berasa perjuangan seorang guru, karena nggk smua orang punya bakat mengajar