Karya Nurhidayatunnisa
Pa kabar Sobat? Ada yang suka baca cerpen? Wah kalau
suka seperti saya nih, sukanya baca cerpen, kalau cerbung kepanjangan
hehe.
Kali ini saya
mau mengulas sebuah cerpen yang masih gress
ditayangkan di ngodop.com taggal 15 Oktober kemarin, keren ya tulisan
mbak Nurihidayatunnisa ini bisa nangkring tulisannya. Selamat ya mbak!.
Unsur intrinsik cerpen
1. Tema
Cerpen
ini menceritakan tentang kehidupan dalam sebuah keluarga kecil, seorang anak,
ibu dan menantunya.
2. Tokoh
Aku
: aku di sini adalah seorang yang menceritakan kejadian yang terjadi dalam
cerita di keluarga tersebut, tanpa menyebut nama. Sosok yang nurut sama empunya, yaitu perkakas di dapur
Kamu: Pemeran
utama di cerpen ini, sosok kesayangan dari seorang ibu meskipun mempunyai hati
yang dingin dan kurang peduli. Saat ibunya bersedih karena tidak bisa
memberikan makanan terbaik malah pergi tanpa pamit, dan ketika ibunya
menyiapkan makanan special di hari kelahiran
ibunya justru ia tak ingat sama sekali.
Ibu: dia adalah
sosok penyanyang sekali kepada anaknya bahkan juga menantunya terbukti bahwa ia
sangat peduli dengan makanan kesukaan anaknya bahkan sedih ketika anaknya belum
makan. Tidak hanya itu sosok ibu penyayang ini juga sangat berharap anaknya
bergaul dengan orang yang baik pula.
3. Alur
Menggunakan
alur maju di awali dengan cerita awal saat tokoh utama datang ke rumah, dihampiri
tokoh kedua selanjutnya juga hampir sama di hari-hari berikutnya.
4. Latar
Di
sebuah rumah sederhana yang ada kamar
dan dapur sederhana pula.
5. Sudut pandang
Cerita
pendek ini menggunakan sudut pandang orang pertama.
6. Gaya Bahasa
Gaya
Bahasa dari cerpen ini begitu sangat terasa sastranya. Jika tidak membeca
dengan seksama maka akan bingung alur ceritanya.
7. Amanat
Amanah
dari cerpen ini yang bisa di ambil oleh pembaca adalah, kebahagiaan sederhana
seorang ibu adalah jika seorang anak mampu membahagiakan dengan sederhana pula.
Meskipun hanya berupa kata. Namun seorang ibu juga tidak sedikitpun berkurang
kasih sayangnya meskipun anaknya lupa dengan kata-kata saying pada ibunya. Bahkan
pengorbananan seorang ibu masih sama bahkan lebih meskipun anak sudah mempunyai
keluarga sendiri. namun jangan ditanya jika seorang anak tersebut menafikkan
nasehat ibunya dengan bergaul dengan seseorang yang memang buruk secara akhlak,
maka ibu akan marah dan naik pitam. Karena tidak ingin anaknya ikut terjerumus
dalam lubang kemaksiatan.
Unsur ekstrinsik cerpen
1. Latarbelakang masyarakat
Hidup
ditengah masyarakat sosok preman perusak kampong, dari sini kita bisa melihat
bahwa kampung tersebut ada sebagian kecil masyarakatnya yang berakhlak tidak
baik. Yang mampu menarik sosok manuasia yang terombang ambing tanpa pegangan.
2. Latar belakang penulis
Nurhiyatunnisa
adalh nama pena dari mbak Isnania, seorang perempuan yang mengabdikan dirinya
bekerja sebagai administrasi keuangan di sebuah RSUD di Kec Mandau- Duri. Mengunjungi salah satu media sosialnya, mbak yang
satu in memang suka dunia tulis menulis, salah satunya adalah cerpen terbaru di
ngodop.com ini. Ia menumpahkan karyanya lewat blog nurhidayatunnisa.com.
3. Nilai yang terkandung di dalam cerpen
Nilai
Moral : cerpen ini
menggambarkan bahwa seorang ibu bagaimananpun akan tetap menyayangi anaknya
hingga dewasa bahkan berumahtangga, namun jika anak tersebut sudah melenceng
dari jalan kebaikan maka ibu secara fitrah akan marah. Dan kebahagaiaan
sederhana dari seorang ibu ternyata juga sangat sederhana, tapi kadang anak
takk menyadarinya.
Nilai
Sosial: Masih ada penyimpangan sosial disekitar, sosok
preman adalah salah satu buktinya. Jika tak bisa menjaga diri maka akan lebur
diri
Nilai
Budaya: seorang yang sudah berumah tangga biasanya keperluan
makan dll, akan dicukupi mandiri oleh suami atau istrinya. Namun di cerpen ini,
karena sang ibu masih tinggal bersama keluarga ini maka sang ibu masih sangat
peduli dengan kehidupan anaknya termasuk soal makan.
Demikian ulasan
tentang cerpen aku, di antara kamu dan ibumu karya mbak Hiadayatunnisa. Jika ada
saran atau masukan monggo ya.
#ODOP CHALLENGE 6
#OneDayOnePost Batch8
Aku tadi mau ambil cerpen ini loh kak untuk diulas, tapi berat banget akhirnya gak jadi, apalagi menentukan siapa tokoh aku dalam cerpen ini. Akumalah mengira tokoh aku ini adalah tumbuhan tebu dan rendang karena di 2 paragraf terakhir kalau tidak salah saya merasa tokoh aku ini adalah 2 benda yang menarasikan cerita yang dilihatnya 😂 tapi gak tau juga deh harus tanya ke penulisnya langsung keknya untuk memastikan siapa tokoh aku ini 🙏🏻
BalasHapus