Senin, 15 Februari 2016

IDOLA SEPANJANG ZAMAN
“Siapakah tokoh idola kalian?” Pertanyaan seorang guru ditengah-tengah pelajaran si sebuah sekolah.  Salah seorang siswa mengacungkan tangan sambil menjawab: Justin bieber  Pak!”, Siswa lain menjawab:” Lady Gaga, Pak!”,    idolaku “Aliando!”, kalau saya “Cherrybelle, Pak!” dan terakhir salah seorang siswa nyeletuk sambil menjawab kalau idola saya mah itu tuh si Rafi Ahmad!”.
Sekilas  kisah di atas, memberikan gambaran kepada kita bahwa kebanyakan yang dijadikan tokoh idola generasi muda kita sekarang adalah dari kalangan artis dan selebritis. Sehingga tak heran kalau yang digugu dan ditiru itu bukan tokoh yang berprestasi di bidangnya, agamis, bagus perangainya, dan sederatan kebaikan-kebaikan lainnya. Dan kita tahu  bagaimana perangai para artis,  baik itu gaya kehidupannya (lifestyle), cara bicara dan cara berpakaiannya, atau kehidupan lengkapnya sebagian besar (tidak semua) tidak layak dijadikan teladan . Dan yang lebih memprihatinkan sebagian besar yang mengidolakan itu adalah generasi muslim  kita.
Oleh karena itu,  ini menjadi tanggung jawab kita semua mendampingi dan membina mereka agar mereka kembali kejalan yyang dicontohkan oleh rasululloh, siapakah sebenarnya yang patut dijadikan tokoh idola. Karena sejatinya jika mereka para generasi muslim kita adalah calon para pemimpin kita kelak. Gimana negeri ini menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur jika calon pemimpin nya mengidolakan dan meniru tokoh-tokoh yang buruk perangainya dan jauh dari nilai-nilai keislaman.
Maka sebagai generasi muslim sudah sepantasnya kita memilih tokoh idola yang layak dijadikan idola. Dan orang yang ideal dan pantas untuk dijadikan tokoh idola dan panutan  kita sebagai generasi muda Muslim adalah Nabiyulloh Besar Rasulullah Saw. (Nabi Muhammad Saw.).
Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Ahjab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu … “
Pada ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada kita sebagai Muslim untuk menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai idola atau contoh panutan yang baik (uswatun hasanah) dalam kehidupan kita. Pribadi Rasulullah sungguh adalah pribadi yang baik dan sempurna, maka sudah sepantasnyalah Rasulullah dijadikan tokoh idola kita. Ajaran beliau dalam bentuk kehidupannya sangat cocok ditiru oleh kaum muda. Bahkan mencontoh atau meniru serta mengamalkannya akan berbuah pahala. Bahkan ketika Aisyah istri Rasululloh ditanya bagaimana akhlak Beliau? Aisyah menjawab” Akhlak Rasululloh adalah seperti Alquran” (HR. Muslim).
Rosululloh dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu(Sejarah)
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran
(Nasyid by Hijazz)

Dari sebagian lyric nasyid tentang rasululloh tersebut kita dapat mengambil ibrah  (pelajaran) bahwa kehidupan rasululloh penuh dengan perjuangan semenjak beliau masih kecil. Inilah sepenggal kisah beliau:
 “Rasulullah Saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu, bahkan Rasulullah tidak pernah melihat wajah ayahnya, karena ayahnya (Abdullah) sudah meninggal ketika Rasulullah masih dalam kandungan ibunya (Siti Aminah). Dan Rasulullah ketika dalam asuhan kakeknya (Abdul Muthalib) dan selanjutnya diasuh oleh pamannya (Abu Thalib) sudah biasa hidup mandiri dengan mengembala kambing, dan pada   usia remaja sudah menjadi pedagang. Hal ini merupakan pelajaran dari Rasulullah Saw.  kepada kita untuk tabah, sabar, tegar, dan tidak cengeng dalam menghadapi cobaan hidup, dan Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk membiasakan sejak kecil hidup mandiri (tidak menjadi beban orang lain).”
Akhlak baik beliau juga sudah terkenal semasa beliau masih muda belia, Rasul tidak pernah berbohong, berzina, berjudi, mabuk-mabukan, atau perbuatan maksiat lainnya, padahal masyarakat Arab pada waktu itu hidup dalam kemaksiatan, tetapi Rasul tidak pernah terpengaruh. Sehingga karena pribadinya yang menawan baik bagi kawan maupun lawan, Rasulullah diberi gelar Al-Amin (Orang yang terpercaya) gelar yang tidak diberikan masyarakat Arab sebelumnya dan sesudahnya. Gelar itu khusus bagi Nabi Muhammad saw.”
Hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita terutama sebagai generasi muda muslim, untuk memiliki mental dan keimanan yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan prilaku jelek yang ada disekitar. Hari –hari ini televisi menjadi salah satu media paling berpengarauh bagi kalangan muda kita. Sungguh Tayangan televisi (tontonan)  banyak yang dijadikan tuntunan. Makanya ...ayuk kita serap yang baik dan buang yang jelek.

Membaca sepenggal kisah beliau di atas lantas apa yang kita ragukan dari pesona akhlak nya?? Harusnya tidak ada sama sekali keraguan. Bahkan di akhir hayatnya beliau masih memperjuangkan umatnya agar kelak bisa berdampingan di surga Nya. Dan semoga kita adalah bagian dari umatnya yang mendapatkan syafaatnya. Biidznillah in sya alloh. Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar