IDOLA SEPANJANG ZAMAN
“Siapakah tokoh idola
kalian?” Pertanyaan seorang guru ditengah-tengah pelajaran si sebuah sekolah. Salah seorang siswa mengacungkan tangan sambil
menjawab: Justin bieber Pak!”, Siswa lain menjawab:” Lady Gaga, Pak!”,
idolaku “Aliando!”, kalau saya “Cherrybelle, Pak!” dan terakhir salah
seorang siswa nyeletuk sambil menjawab kalau idola saya mah itu tuh si Rafi Ahmad!”.
Sekilas kisah di atas, memberikan
gambaran kepada kita bahwa kebanyakan yang dijadikan tokoh idola generasi muda
kita sekarang adalah dari kalangan artis dan selebritis. Sehingga tak heran kalau yang digugu dan ditiru itu bukan tokoh yang
berprestasi di bidangnya, agamis, bagus perangainya, dan sederatan
kebaikan-kebaikan lainnya. Dan kita tahu bagaimana perangai para artis, baik itu gaya kehidupannya (lifestyle), cara bicara dan cara
berpakaiannya, atau kehidupan lengkapnya sebagian besar (tidak semua) tidak
layak dijadikan teladan . Dan yang lebih memprihatinkan sebagian besar yang
mengidolakan itu adalah generasi muslim kita.
Oleh karena itu, ini
menjadi tanggung jawab kita semua mendampingi dan membina mereka agar mereka
kembali kejalan yyang dicontohkan oleh rasululloh, siapakah sebenarnya yang patut
dijadikan tokoh idola. Karena sejatinya jika mereka para generasi muslim
kita adalah calon para pemimpin kita kelak. Gimana negeri ini menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur
jika calon pemimpin nya mengidolakan dan meniru tokoh-tokoh yang buruk
perangainya dan jauh dari nilai-nilai keislaman.
Maka sebagai generasi muslim sudah sepantasnya kita memilih tokoh idola
yang layak dijadikan idola. Dan orang yang ideal dan pantas untuk dijadikan
tokoh idola dan panutan kita sebagai generasi muda Muslim adalah Nabiyulloh
Besar Rasulullah Saw. (Nabi Muhammad Saw.).
Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran Surat
Al-Ahjab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagi kamu … “
Pada ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada kita sebagai Muslim
untuk menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai idola atau contoh panutan yang baik (uswatun
hasanah) dalam kehidupan kita. Pribadi Rasulullah sungguh
adalah pribadi yang baik dan sempurna, maka sudah sepantasnyalah Rasulullah
dijadikan tokoh idola kita. Ajaran beliau dalam bentuk kehidupannya sangat
cocok ditiru oleh kaum muda. Bahkan mencontoh atau meniru serta mengamalkannya
akan berbuah pahala. Bahkan ketika Aisyah istri Rasululloh ditanya bagaimana
akhlak Beliau? Aisyah menjawab” Akhlak Rasululloh adalah seperti Alquran” (HR.
Muslim).
Rosululloh dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu(Sejarah)
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran
(Nasyid by Hijazz)
Dari sebagian lyric nasyid tentang rasululloh tersebut kita dapat mengambil
ibrah (pelajaran) bahwa kehidupan rasululloh penuh
dengan perjuangan semenjak beliau masih kecil. Inilah sepenggal kisah beliau:
“Rasulullah
Saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu, bahkan Rasulullah tidak pernah
melihat wajah ayahnya, karena ayahnya (Abdullah) sudah meninggal ketika
Rasulullah masih dalam kandungan ibunya (Siti Aminah). Dan Rasulullah ketika
dalam asuhan kakeknya (Abdul Muthalib) dan selanjutnya diasuh oleh pamannya
(Abu Thalib) sudah biasa hidup mandiri dengan mengembala kambing, dan
pada usia remaja sudah menjadi pedagang. Hal ini merupakan
pelajaran dari Rasulullah Saw. kepada kita untuk tabah, sabar, tegar, dan
tidak cengeng dalam menghadapi cobaan hidup, dan Rasulullah mengajarkan kepada
kita untuk membiasakan sejak kecil hidup mandiri (tidak menjadi beban orang lain).”
Akhlak baik beliau juga sudah terkenal
semasa beliau masih muda belia, Rasul tidak pernah berbohong, berzina, berjudi,
mabuk-mabukan, atau perbuatan maksiat lainnya, padahal masyarakat Arab pada
waktu itu hidup dalam kemaksiatan, tetapi Rasul tidak pernah terpengaruh.
Sehingga karena pribadinya yang menawan baik bagi kawan maupun lawan,
Rasulullah diberi gelar Al-Amin (Orang yang terpercaya) gelar
yang tidak diberikan masyarakat Arab sebelumnya dan sesudahnya. Gelar itu
khusus bagi Nabi Muhammad saw.”
Hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita terutama sebagai generasi muda
muslim, untuk memiliki mental dan keimanan yang kuat, sehingga tidak mudah
terpengaruh dengan prilaku jelek yang ada disekitar. Hari –hari ini televisi
menjadi salah satu media paling berpengarauh bagi kalangan muda kita. Sungguh
Tayangan televisi (tontonan) banyak yang
dijadikan tuntunan. Makanya ...ayuk kita serap yang baik dan buang yang jelek.
Membaca sepenggal kisah beliau di atas lantas apa yang kita ragukan dari
pesona akhlak nya?? Harusnya tidak ada sama sekali keraguan. Bahkan di akhir
hayatnya beliau masih memperjuangkan umatnya agar kelak bisa berdampingan di
surga Nya. Dan semoga kita adalah bagian dari umatnya yang mendapatkan
syafaatnya. Biidznillah in sya alloh.
Wallohu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar