Sabtu, 24 Mei 2014

KENALI ORANG MELALUI BICARANYA


Berbicara adalah ekspresi jiwa yang tertanam dalam batin seseorang yang berupa kata dan kalimat dalam bingkai ucapan. Ada yang bicaranya cukup ekspresif, ada yang bicaranya kalem, ada pula yang bicaranya terbata-bata. Namun ada pula yang bicaranya kadang nervousnya muncul juga. Banyak kita menjumpai seseorang piawai berbicara didepan forum, kata-katanya begitu menghipnotis dan membakar semangat para pendengarnya dan sang pendengarpun setuju betapa mengagumkannya orang ini. Namun apakah benar bicaranya itu murni berasal dari hatinya? Atau banyak kepura-puraan disana sini? Bukankah sekarang menjadi piawai berbicara ada bukunya dan ada pula latihannya?. Jika kita ingin mengetahui dia sesungguhnya maka kita perlu mengkroskek kata-kata yang dikeluarkan dengan perilaku sehari-hari. Maka akan lebih meyakinkan kita.
Berbicara bukan masalah sepele bagi seorang muslim, lantaran bicara bisa menjadi sebilah pedang kalau ia tak mampu menggunakan dan memakainya didalam kebaikan maka akan bisa menebasnya sendiri. Begitu juga bicara bisa menjadi faktor penambah dosa jika kita mencaci atau berkata buruk pada orang lain, sebaliknya bisa menjadi faktor penambah pahala jika kita menyampaikan nasehat kebaikan pada orang lain dan dikerjakan orang tersebut, atau bahkan penggugur dosa jika kita mampu merangkai kalimat maaf pada orang dimana ia berbuat salah.
Sekali lagi berkata dalam islam bukanlah perkara sepele. Rumah tangga yang kokoh bisa hancur hanya dengan saru kata’talak” atau “cerai”, sedangkan laki-laki dan perempuan tidak halal sebelumnya bisa menjadi nuansa ibadah setelah rangkaian kata” terima nikahnya”. Itulah pentingnya kita menjaga rangkaian kata kita dalam islam. Bisa menjadi pahala dan bisa pula menjadi dosa. Teringat dengan kalimat yang berada dalam buku Inspiring Words for Writers:
Berawal dari kata, peristiwa besar bisa terjadi.
Berawal dari kata, perubahan-perubahan mengejutkan bisa
mengguncang hati.
Berawal dari kata pula, seorang yang keras bisa lunak hatinya.
Sebaliknya, orang baik-baik bisa berubah menjadi orang yang
rusak karena mendengar, mencerna atau membaca tulisan yang
merusak hati dan pikiran..”

(Inspiring Words for Writers)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar