Dinginnya
udara pagi tak menghalangi rencana kami pergi ke Kota wisata Batu. Meski seringkali
ku mengunjungi Batu, rasanya hati ini tak pernah puas menikmati segarnya dan
indahnya kota ini. Dan setiap berkunjung
ke kota Batu ada saja momen yang tak kan terlupakan, dan tak terulangi. Kota Batu dan Kabupaten
Mojokerto hanya dipisahkan oleh gunung Welirang. Meski begitu banyak orang yang
tak sanggup atau tak berani melewati pegunungan sepi nan terjal. Al hasil
banyak yang lebih suka melewati jalan umum mengitari pegunungan di daratan Kabupaten
Pasuruan. Tentu saja akan memakan waktu cukup lama untuk bisa sampai di Kota
Apel ini.Tapi bagiku dan keluarga lewat jalan alternatif alias shortcut sangat menantang sekaligus
sebagai melihat kebesaran Alloh sebelum sampai ke Batu.
Jalanan
hutan yang cukup berliku bak meander yang sesekali turun tapi lebih banyak
menanjaknya dilengkapi dengan tikungan cukup tajam, sepanjang mata memandang
hanyalah pepohonan besar dengan suara hewan khas daerah tinggi, sesekali kami
bisa melihat beberapa air terjun yang mengalir deras dari balik pohon nan
rimbun. Dan yang lebih menakjubkan adalah didekat TAHURA (Taman Hutan Rakyat),
yang masih sangat perawan hutannya sekelompok monyet yang jumlahnya tidak hanya
puluhan bahkan kalau beruntung manakala monyet lagi lapar maka akan ada ratusan
monyet yang bergelayutan dipohon sekitar jalan dan merekapun tak segan juga menari-nari
dan menggaruk nggaruk kepalanya seakan ingin dimengerti bahwa mereka sedang
lapar, lantas akupun takkan tega untuk tidak berbagi makanan dengan mereka.
Setiba
di kota Batu, akupun disambut dengan bentangan persawahan deng berbukitan yang
sangat mempesona. Berikut buka Krisan dikanan kiri bak pertamanan yang bebas
dinikmati pengguna jalan. Inilah karyaMu
ya Robbi melalui tangan-tangan terampil para petani. Sesekali kalau aku
beruntung maka akan menjumpai para petani yang sedang memanen wortel, bawang
putih, bunga krisan ataupun kubis.
Dahulu
Kota Batu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Malang, sejak 21 Juni 2001 kota
Batu dinaikkan status nya menjadi kota administratif yang mempuyai walikota
sendiri terpisah dari Kabupaten Malang. Apel adalah Mascotnya. Kota ini disebut
juga kota Swiss de Java karena kesejukannya. Mataku dimanjakan deretan kebun apel yang sedang ranum buahnya.
Dan akupun dapat memetiknya di berbagai dimana ada wisata petik apel. Tak mahal
hanya Rp 10.000 saja bisa memakan Apel sepuasnya.
Sedikit
bergeser kekota maka kita akan menemukan kota nya Kota Batu, deretan pertokoan
dan Mall pun berbaris dan berdampingan dengan hotel-hotel berkelas. Dan yang
paling menarik adalah kala berkunjung ke Alun-alunnya. Sarana rekreasi gratisn
dan yang paling berkesan buatku saat berkunjung ke alun-alun adalah kita tak
akan menemukan sampah secuilpun. Kalaupun ada yakin beberapa menit lagi akan
akan ada security yang membersihkan. Beberapa waktu lalu aku dan keluarga
kesana, saat kami sedang baru saja duduk ditepian taman dibawah kami ada
bungkus permen. Sang security yang melihat langsung mendekati kami dan permisi
mengambilnya. Wah andaikan di kota ku juga begini, bakal betah deh.
Waktu
sore tiba saatnya mencari penginapan. Tak sulit menemukannya apalagi yang jauh
dari kota, banyak cottage dan villa yng
ditawarkan, tinggal memilih sesuai dengan isi dompet. Dikala malam suhu kota
batu turun drastis al hasil meskipun pakai selimut tebal dijamin akan tetap
kedinginian. Semakin malam akan semakin dingin, seakan dinginnya menjadi saksi
bisu kota Batu yang membisu berbalut keheningan malam. Batu sampai kapanpun tak
kan bosan ku menatapmu, karena cinta ini kian membumbung tinggi, semoga kelak
aku bisa diberi kesempatan tinggal dikotamu yang nyaman.
Hem benar-benar Batu is “A Place to Remember Giveaway”
Aku belum pernah ke Batu, kapan ya bisa menikmati sejuknya udara di sana? :)
BalasHapusTerima kasih telah berpartisipasi dalam GA ini. Good luck.