Minggu, 25 Oktober 2020

DAN SURGA ITU ADALAH IBUKU


 

Sebening tetesan embun pagi

Secerah sinarnya mentari

Bila ku tatap wajahmu ibu

Ada kehangatan di dalam hatiku

 

Air wudhu selalu membasahimu

Ayat suci selalu dikumandangkan

Suara lembut penuh keluh dan kesah

Berdoa untuk putra putrinya

 

Oh ibuku engkaulah wanita

Yang ku cinta selama hidupku

Maafkan anakmu bila ada salah

Pengorbananmu tanpa balas jasa

 

Ya Allah ampuni dosanya

Sayangilah seperti menyayangiku

Berilah ia kebahagiaan

Di dunia juga di akhirat

 

NASYID : by Sakha

Mendengar lantunan nasyid by Sakha, kembali membuncahkan perasaan sedih kala mengingat bagaimana perjuangan dan pengorbanan ibu. Apalagi dikala Hujan rintik membasahi bumi Nya ini, maka semakin lengkaplah mengajak ku mengingat kembali masa kecilku yang penuh kenangan. Sungguh ini menjadi sebuah sajian epik yang membuatku tak kan pernah mau melupakan kenangan indah itu. Iya kenangan bersama ibuku.

Aku yang Alloh takdirkan menjadi anak terakhir dikeluargaku. Dan ternyata peristiwa kelahiranku menjadi kelahiran yang paling sulit dan paling sakit dibandingkan dengan saudaraku. Betapa ku tak bisa menahan air mata jikalau ayah dan ibuku bercerita tentang hari lahirku. Bukan cerita letihnya, payahnya, lelahnya aku dibawa kemana-mana, ke pasar untuk belanja, karena ibuku pedagang, juga ke ladang dengan kondisi panas nan terik. Namun ayah terutama lebih sering bercerita Disaat hari tiba kelahiranku, ibu kesakitan amat sangat, karena susahnya mengeluarkan aku dengan ukuran BB ku diatas rata-rata bayi normal pada umumnya. Tidak bisa bayangkan, betapa perjuangan ibu saat itu luar biasa antara hidup dan mati, hingga yang menolong kelahiran bayi pun angkat tangan. Akhirnya ayahpun memutuskan untuk menbawa ke rumah sakit. Namun Alloh menakdirkan ku lahir dirumah, mobil yang akan membawa ibuku datang ternyata perjuangan tanpa lelah ibuku mampu mengeluarkan bayi besar itu yaitu aku. Ya Rabb…..nyesek  L

Ah… ketika aku jadi ibupun semakin membuat aku merasakan betapa perjuangan melahirkan anak itu nyawa taruhannya. Seorang manusia normal hanya mampu menahan rasa sakit hingga sekala 45 Dels (skala sakit). Selebihnya ia bisa pingsan karena tak mampu menahan sakit yang berlebih. Namun Saat melahirkan, seorang ibu rata-rata mengalami sakit dengan skala sampai 57 Dels. Artinya apa? Perjuangan dan pengorbanan mereka sangatlah hebat hanya untuk melahirkan anak-anaknya. Ya Alloh …..memang layak lah dia disebut pahlawan.

Belum lagi perjuangan beliau ketika membesarkan kami, jika ku mengingatnya kembali. Ya Alloh …. Makanya benarlah Kau titipkan surga itu ditelapak kakinya. Ia yang tak kenal lelah mendampingi tumbuh kembang kami, ia yang tak pernah payah membekali ilmu kepada kami bertiga dengan segala daya upaya nya. Terutama aku, diantara kakak-kakak ku aku merasa akulah yang paling merepotkan ayah dan ibuku. Bagaimana tidak biaya yang ditanggung mereka untuk menyekolahkan aku hingga bisa kuliah di 2 universitas negeri tentu tak sedikit. Paling aku ingat saat aku pulang pekanan dari kos ku, ibu adalah orang yang paling sibuk menyiapkan makanan kesukaanku. Hingga saat ini meskipun aku sudah berkeluarga. Dan iapun paling sibuk menanyakan esok berangkat balik ke kampus butuh biaya berapa. Dan kalaupun tidak ada berusaha mengadakan dan tenang dihadapanku. Ya Alloh....nyesek lagi kalo ingat ini.  Kembali jika mengenang perjuangan beliau maka Jikalaupun ada jutaan tinta yang siap untuk dipakai menulis bagaimana perjuangan ibu bersama ayah maka aku tak akan mampu menulisnya.

Ibu, sesungguhnya engkau adalah syurgaku. Aku masih belum ber birrul walidain dengan ihsan (baik) kepadamu juga ayah.  Aku haqqul yakin ketika aku berbakti kepadamu ibu dan juga ayah maka sebenarnya aku sedang membangun dan membuka jalan ke syurga. Masih hangat diingatanku bahwa sesungguhnya keridhoan Allah SWT itu ada pada ridhonya ayah dan ibu, dan kemurkaan Allahpun ada pada murkanya engkau wahai ibu.

Alloh terus mengingatkan aku terus,  didalam agamaku pengulangan perintah berbakti kepada mereka digandengkan dengan ayat perintah untuk mentauhidkan Nya. Tentu ini  menunjukkan begitu pentingnya kedudukan berbakti terhadap mu ibu da juga ayah. Sebagaimana Alloh mengingatkan  dalam firman Nya :

 Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)

Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak”.  (An-Nisa’:36).

Dan sungguh ini menjadi catatan penting dalam perjalanan hidupku. Bahwa aku harus benar-benar mengutamakan bakti ini padamu ibu dan juga ayah. Bahkan kemarin baru ku dengar seorang berbicara bahwa durhaka itu termasuk dosa paling besar urutan kedua, maka jikalau kau tidak melakukan ibadah wajib maka batalkan ibadah sunnah mu untuk sekedar menjawab panggilan ibu. Ya Alloh padahal kadang masa kecilku termasuk aku suka cuek jika ibu panggil. Dan Rasululloh panutanku pun juga mengisahkan juga menyampaikan seperti ini:

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).

Betapa hadist tersebut diatas menempatkanmu ditempat yang mulia ibu. Alhamdulillah Alloh karuniakan engkau umur yang panjang hingga kini kau masih membersamai kami, insya Alloh kami akan menjaga engkau ibu dan juga ayah. Sesungguhnya engkaulah pahlawan itu ibu dan juga ayah. Kasih sayangmu tak lekang oleh teriknya matahari, namun kasih sayang kami yang masih sepanjang galah ini semoga akan terus kami semai. Karena sesungguhnya juga letak kebarokahan Alloh itu ada padamu ibu. Masya Alloh,. Semoga Alloh kelak mengumpulkan kita dijannahNya yang paling tinggi. Amien

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar